Dorong Toleransi yang Membumi, MUI Gelar Ngopi Kerukunan Lintas Agama
Kegiatan lintas agama seperti ini tidak boleh hanya berlangsung di level elit.
Selasa, 29 April 2025 | 15:09 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta – Untuk memperkuat semangat persaudaraan lintas agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) menggelar acara "Ngopi Kerukunan Lintas Agama" pada Ahad (27/4/2025), di Masjid Lautze, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri tokoh nasional Din Syamsuddin hadir pengurus KAUB MUI serta sejumlah tokoh lintas agama.
Dalam sambutannya, Wakil Sekretaris Jenderal MUI, KH Abduk Manan Ghani menekankan pentingnya membangun kerukunan yang dekat dengan masyarakat. Menurutnya, kegiatan lintas agama seperti ini tidak boleh hanya berlangsung di level elit, melainkan harus turun langsung ke lapisan akar rumput.
BERITA TERKAIT:
MUI Angkat Bicara terkait Tuduhan WNI di Jerman soal Islam Indonesia
MUI Sebut Legalisasi Kasino Bertentangan dengan UU dan Norma Masyarakat
MUI Jatim Sesalkan Atlet Konsumsi Ayam Tiren: Haram dan Berbahaya Meski Alasan Dana
MUI Serukan Aksi Global untuk Palestina
MUI Launching Aplikasi Ustadzku, Ini Manfaatnya!
“Saya ingin, sejujurnya, ini harus dilaksanakan di bawah. Jangan sampai elitis,” tegasnya dikutip dari laman resmi MUI, Selasa.
Kiai Manan menceritakan pengalaman saat Idulfitri lalu, di mana sejumlah pemeluk agama lain turut membantu menyambut jamaah salat di sekitar masjid.
“Yang menjaga saat Idulfitri itu teman-teman dari Hindu, Kristen, dan Konghucu. Mereka menggelarkan karpet di depan masjid untuk para tamu. Luar biasa,” ungkapnya.
Kiai Manan juga menekankan bahwa perbedaan agama seharusnya tidak menjadi persoalan. Yang lebih penting, kata Kiai Manan, adalah bagaimana membangun ukhuwah wataniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan).
“Bagi umat Islam, perbedaan agama itu sudah selesai. Yang perlu kita bangun sekarang adalah persaudaraan kebangsaan dan kemanusiaan,” katanya.
Kiai Manan berharap kegiatan seperti Ngopi Kerukunan tidak berhenti di Jakarta saja, melainkan bisa dilaksanakan di berbagai wilayah dan komunitas.
“Semoga ini bisa berlanjut, dan dilaksanakan di tempat lain, di komunitas-komunitas bawah. Suasananya boleh santai, tapi isi pembicaraannya harus serius,” ujarnya.
Dengan format santai namun sarat makna, kegiatan Ngopi Kerukunan menjadi ruang dialog yang mampu mempererat relasi antarumat beragama.
***tags: #mui #ngopi kerukunan lintas agama
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

KKHI Makkah Optimalkan Layanan Kesehatan Jemaah Haji
22 Mei 2025

Mensos Sebut Sekolah Rakyat Khusus untuk Warga Miskin
22 Mei 2025

Arkhan Fikri Masuk Nominasi Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1 2024/25
22 Mei 2025

Petugas Kesehatan Pastikan Menu Makanan Aman Dikonsumi Jemaah Haji
22 Mei 2025

Jemaah Dilarang Lakukan Penyembelihan Dam di RPH Kota Makkah
22 Mei 2025

Kemenag akan Pantau Hilal Awal Dzulhijah pada 27 Mei Mendatang
22 Mei 2025