Kementerian ESDM KajI Permintaan Pemutihan Tunggakan BBM TNI AL
Situasi ini sangat mengganggu kegiatan operasional, dan kami berharap tunggakan BBM bisa diputihkan
Kamis, 01 Mei 2025 | 20:23 WIB - Ekonomi
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM,JAKARTA- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menanggapi permintaan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang mengusulkan pemutihan utang pembelian bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan operasional alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Menurut Bahlil, Kementerian ESDM telah menerima usulan tersebut dan saat ini sedang melakukan kajian bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) serta Inspektorat Jenderal (Irjen).
“Kami sedang mengkaji bersama Dirjen Migas dan Irjen,” kata Bahlil saat diwawancarai di fasilitas penerimaan darat ENI Muara Bakau B.V di Senipah, Kalimantan Timur, Rabu (30/4).
BERITA TERKAIT:
Kementerian ESDM KajI Permintaan Pemutihan Tunggakan BBM TNI AL
Viral! Diduga Keluarga Menteri Bahlil Turun dari Jet Pribadi, Warganet Heboh
Pemerintah Beri Kuota Ekspor 1 Juta Ton Konsentrat Tembaga untuk Freeport
Bahlil: "Blending" BBM Tak Salahi Aturan selama "Speknya" Sesuai
Menteri ESDM Bakal Atur Harga Ekspor Batu Bara, Eksportir Wajib Pakai HBA sebagai Patokan
Saat ditanya lebih lanjut mengenai kemungkinan pemutihan utang BBM, Bahlil belum memberikan kepastian dan hanya menegaskan bahwa prosesnya masih dalam tahap kajian.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengungkapkan bahwa TNI AL memiliki tunggakan biaya BBM senilai Rp 2,25 triliun kepada PT Pertamina (Persero), dan saat ini telah ditambahkan beban utang baru sebesar Rp 3,2 triliun.
Menurut Ali, kondisi tersebut sangat mengganggu operasional, terutama dalam pelaksanaan patroli laut. Ia pun berharap agar pemerintah dapat menghapuskan tunggakan tersebut.
“Situasi ini sangat mengganggu kegiatan operasional, dan kami berharap tunggakan BBM bisa diputihkan,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (28/4).
Ali juga menyoroti kebijakan harga BBM untuk TNI AL yang masih mengacu pada harga industri, berbeda dengan Polri yang mendapatkan harga lebih rendah. Ia meminta agar TNI AL juga bisa menerima BBM bersubsidi.
Ia menjelaskan bahwa kebutuhan BBM paling tinggi memang berada di tubuh Angkatan Laut, karena teknologi alutsista di kapal laut tetap membutuhkan daya meski dalam kondisi diam.
“Kapal kami meskipun tidak bergerak, tetap membutuhkan bahan bakar untuk menyalakan diesel, termasuk AC, agar peralatan elektronik di dalamnya tidak rusak,” jelasnya.
tags: #bahlil lahadalia #tni al #bbm
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Israel Dilanda Krisis Amunisi Usai 12 Hari Gempur Iran
25 Juni 2025

Kemenkum Jateng Ikuti Rakor Penguatan Peran dan Kewenangan di Daerah
25 Juni 2025

DWP Kemensos Salurkan ATENSI untuk Tingkatkan Kemandirian Penyandang Disabilitas
25 Juni 2025

Iran Siap Atasi Perselisihan dengan AS dalam Kerangka Internasional
25 Juni 2025

Zaimatul Afifah, Mahasiswi PBSI UPGRIS Finalis Duta Bahasa Jawa Tengah
25 Juni 2025

Kemensos Pastikan Bansos Gagal Salur Terus Berkurang
25 Juni 2025

Iran Ingin Perkuat Hubungan dengan Qatar Usai Serangan ke Pangkalan AS
25 Juni 2025

Polisi Ungkap Kasus Penemuan Mayat Perempuan di Persawahan Tuban
25 Juni 2025