BRIN Pilih Jateng Jadi Tempat Riset Padi Biosalin dan Bahan Bakar Pentasol

Dua varietas padi yang tahan air payau itu, sambung Martini, sedang diperbanyak jumlahnya oleh BRIN.

Selasa, 06 Mei 2025 | 07:45 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Jawa Tengah dipilih Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebagai tempat uji coba inovasi Padi Biosalin dan bahan bakar pentasol.

Peneliti Ahli Utama di Organisasi Riset Energi  Manufaktur BRIN, Tri Mumpuni, inovasi Padi Biosalin yang ditanam di pesisir Jawa Tengah sudah diujicoba di Kota Semarang. 

BERITA TERKAIT:
Jawa Tengah Terus Kembangkan Ekonomi Kreatif
Sumarno Dorong Industri Farmasi di Jateng Kembangkan Obat Herbal
Gali Dana dari Wali Murid, Komite MAN Tak Perlu Takut
100 Hari Kerja Pimpin Jateng, Ahmad Luthfi- Taj Yasin Raih Berbagai Apresiasi
Meski Berada di Kawasan Industri, BBIAPL Jateng Mampu Panen 3,1 Ton Udang Vaname

Dibeberkan dia, potensi lahan marjinal di pesisir Jateng mencapai 15.000 hektar. Lahan tersebut, saat ini baru dieksplorasi 500 hektar. 

Dari benih padi varietas biosalin 1 dan 2, estimasi produksi gabah kering maksimal bisa mencapai 9-10 ton per hektar. Tetapi mengingat penanaman Padi Biosalin  memanfaatkan lahan marjinal, maka panen di bawah 9 ton per hektar, masih tergolong bagus. 

"Terakhir kami panen 6,9 ton gabah kering per hektar. Percontohannya di Kota Semarang," ucap Tri Mumpuni waat audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi di kantornya pada Senin, 5 Mei 2025.

Dua varietas padi yang tahan air payau itu, sambung Martini, sedang diperbanyak jumlahnya oleh BRIN. Adapun saat ini, sudah bisa ditanam di Kabupaten Brebes, Cilacap, dan Jepara.

Sementara untuk produksi pentasol dari sampah plastik, jelas Martini, sudah diujicobakan juga di Kota Semarang. Dalam produksinya, 1 kg sampah plastik bisa menghasilkan 85-90 persen bahan bakar alternatif setara dexlite. 

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mendukung program BRIN yang menjadikan wilayahnya sebagai tempat riset Padi Biosalin dan bahan bakar pentasol. Kedua hasil riset ini, membantu mewujudkan Jateng sebagai provinsi mandiri pangan dan energi. 

"Terima kasih telah memberikan kerja tematik di Jateng, di antaranya pengelolaan sampah (plastik) menjadi bahan bakar cair Pentasol. Kemudian ada daerah pesisir yang harusnya tidak bisa ditanami padi karena airnya payau, kini sudah bisa ditanami," kata Luthfi.

Pihaknya meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, segera terlibat dalam riset tersebut. Dengan begitu, diharapkan produksi beras Jateng bisa meningkat, untuk menunjang ketahanan pangan wilayah dan nasional. 

***

tags: #jawa tengah #gubernur jateng #ahmad luthfi #brin #padi biosalin

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI