Polrestabes Semarang Gelar Operasi Aman Candi 2025 untuk Berantas Premanisme

Seluruh personel diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang melampaui batas.

Minggu, 11 Mei 2025 | 13:25 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - Sebagai upaya terpadu untuk memerangi premanisme dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi warga dan pelaku usaha, Polrestabes Semarang telah meluncurkan 'Operasi Aman Candi 2025'. Operasi nasional yang dimulai pada 1 Mei tersebut bertujuan untuk memberantas kegiatan terkait premanisme yang mengganggu ketertiban umum, mengancam stabilitas keamanan, dan berdampak negatif terhadap iklim investasi nasional.

KaPolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi secara langsung memimpin operasi tersebut, dengan fokus pada area-area utama di Kota Semarang terkait tindak kejahatan. Apel KRYD digelar di pos zebra Simpang Lima yang dihadiri seluruh Perwira Utama (PJU) Polrestabes Semarang, anggota TNI, dan Satpol-PP Kota Semarang. Kekompakan ini menjadi bukti komitmen berbagai lembaga penegak hukum untuk bahu-membahu menanggulangi masalah ini.

BERITA TERKAIT:
Pembunuhan Wanita di Hotel Semarang, Polisi: Pelaku Bayar Rp 600 Ribu, Kecewa “Layanan” Korban
Pengeroyokan Berujung Maut di Kaligarang Semarang, Polisi Tangkap Dua Tersangka
Pria asal Bongsari Semarang Diamankan Polisi usai Sabet Korbannya Pakai Pisau Sangkur
Polisi Tangkap Dua Pria terkait Pengeroyokan di Mijen Semarang
Antisipasi Aksi Massa, 1.000 Polisi Dikerahkan Jaga Pertandingan PSIS vs Barito Putera

Dalam apel tersebut, Kombes Pol M Syahduddi menekankan pentingnya keselamatan petugas sekaligus menghimbau personel untuk bertindak profesional dan sesuai aturan. 

"Selama bertugas, utamakan keselamatan dalam menjalankan tugas," tegasnya. 

Seluruh personel diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang melampaui batas, sesuai aturan, tidak arogan, dan sebagainya. Operasi ini diharapkan terus berlangsung siang dan malam sesuai kebutuhan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.

 Kasatreskrim AKBP Andika Dharma Sena pada Sabtu (10/5) malam mengatakan  petugas telah mengamankan 27 orang.

"Kami menangkap 26 orang yang diduga melakukan tindak pidana premanisme dengan melakukan parkir liar dan menjadi 'pak ogah' (penyeberang jalan tanpa izin). Selain itu, satu orang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) untuk motifnya masih kita dalami," ujarnya. 

Selain melakukan pengamanan, operasi ini juga fokus pada penertiban parkir liar. AKBP Andika menyoroti upaya yang tengah dilakukan untuk mengatasi parkir liar, untuk mematuhi kepastian hukum juruparkir liar ini harusnya mendaftarkan juru parkir ke Dinas Perhubungan Tambak Aji guna memastikan legalitas dan kepatuhan terhadap tarif parkir yang ditetapkan. Ia menegaskan bahwa kenaikan harga yang sewenang-wenang, terutama pada hari libur dan akhir pekan, tidak akan ditoleransi.

'Ops Aman Candi 2025' memberikan pesan yang jelas bahwa premanisme tidak akan ditoleransi di Kota Semarang dan di seluruh Indonesia. Operasi ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan tenteram kepada warga dan pelaku usaha. Aparat menghimbau masyarakat untuk aktif bekerja sama dengan penegak hukum dengan melaporkan setiap kejadian premanisme atau kegiatan yang mencurigakan. Keberhasilan 'Ops Aman Candi 2025' bergantung pada upaya kolaboratif antara kepolisian, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan Semarang yang lebih aman dan tertib

***

tags: #polrestabes semarang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI