PPIH Arab Saudi Sediakan 55 Dapur untuk Konsumsi Jemaah Haji Indonesia

Untuk memastikan kualitas dan kebersihan makanan, pengecekan dilakukan tiga kali sehari.

Rabu, 14 Mei 2025 | 07:39 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan 55 dapur untuk menyediakan konsumsi bagi jemaah haji Indonesia. Setiap dapur memiliki kapasitas produksi antara 3.500 hingga 5.000 porsi, dengan menu khas Nusantara yang disesuaikan dengan selera jemaah.

Tim Media Center Haji (MCH) berkesempatan mengunjungi salah satu dapur penyedia katering, Ragheeb, yang terletak di kawasan Shauqiah, Makkah, pada Selasa (13/5/2025). Dapur ini mematuhi standar higienitas yang ketat serta memenuhi ketentuan kesehatan dan gizi sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

BERITA TERKAIT:
Pemerintah Indonesia Apresiasi Arab Saudi terkait Pelayanan Jemaah Haji dan Umrah
Arab Saudi Mulai Langkah Awal Persiapan Haji 2026
Pesan Deputy Arab Saudi untuk Persiapan Haji 2026
Saudi akan Umumkan Kuota Haji 1447 H pada 10 Juli Mendatang
Kecam Serangan Israel ke Iran, Saudi Sebut Ganggu Perdamaian Timur Tengah

Konsultan Tenaga Ahli Konsumsi PPIH Arab Saudi, Agung Ilham, mengungkapkan bahwa 55 dapur yang disediakan terdiri dari beberapa titik di Makkah dan Madinah. Setiap 11 dapur memiliki satu tenaga ahli, sehingga terdapat lima tenaga ahli yang bertanggung jawab atas dapur di Makkah, sementara di Madinah ada dua tenaga ahli.

Bahan-bahan makanan yang digunakan di semua dapur didatangkan langsung dari Indonesia untuk menjaga konsistensi rasa. makanan disajikan dalam dua bentuk, yaitu siap saji atau prasmanan. Untuk menjaga kualitas dan standar gizi, setiap dapur diwajibkan mengirimkan sampel makanan ke Daker dan KKHI sebanyak dua sampel dari setiap jenis makanan. "Sampel tersebut diperiksa untuk memastikan gramasi, rasa, dan kualitasnya," jelas Agung.

Proses produksi makanan memakan waktu antara 2 hingga 3 jam. Sebagai contoh, untuk makan malam, bahan-bahan akan diproses mulai pukul 12.00 WAS, kemudian dipacking dan disimpan dalam hotbox hingga siap diantarkan ke hotel jemaah pada pukul 16.00 WAS. "makanan akan sampai di hotel pada pukul 18.00 WAS dan siap dikonsumsi," ujar Agung.

PPIH juga mengatur waktu konsumsi makanan. makanan yang disajikan harus dikonsumsi dalam waktu maksimal tiga jam setelah tiba di hotel. Misalnya, untuk makan malam, makanan yang tiba di hotel pada pukul 18.00 WAS harus dikonsumsi paling lambat pukul 21.00 WAS.

**Dapur Ragheeb dan dapur lainnya mempekerjakan juru masak yang didatangkan langsung dari Indonesia. Di dapur Ragheeb, terdapat enam juru masak yang semuanya sudah berpengalaman dan memiliki kompetensi yang memadai. Agung menekankan bahwa setiap dapur diwajibkan memiliki setidaknya dua juru masak yang memiliki keterampilan di bidang kuliner.

Untuk memastikan kualitas dan kebersihan makanan, pengecekan dilakukan tiga kali sehari. Pengecekan pertama dilakukan pada pukul 00.10 WAS untuk makan pagi, pukul 07.00 WAS untuk makan siang, dan pukul 13.00 WAS untuk makan malam. Pemeriksaan ini memastikan bahwa makanan yang sampai ke jemaah memenuhi standar yang ditetapkan.

Dengan persiapan yang matang dan sistem yang terstruktur, PPIH Arab Saudi berusaha memberikan pelayanan katering terbaik bagi jemaah haji Indonesia selama berada di tanah suci.
 

***

tags: #arab saudi #jemaah haji #makanan #nusantara

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI