Elektrometri dan Perannya dalam Kesehatan dan Lingkungan
Menurut Prof Muji, teknologi ini memiliki potensi besar di bidang praktis.
Rabu, 14 Mei 2025 | 07:58 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Surabaya- Elektrometri menjadi sebuah terobosan penting dalam pengembangan sensor kimia yang lebih canggih dan sensitif. Teknologi ini memiliki peran yang besar untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan kesehatan, kosmetik, dan pemantauan lingkungan.
Hal itu disampaikan oleh Prof Dr Muji Harsini Dra MSi dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dalam orasi ilmiahnya untuk pengukuhan guru besar UNAIR, Kamis (8/5/2025). Pengukuhan ini bertempat di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus MERR-C, UNAIR.
BERITA TERKAIT:
Kedokteran FIKKIA UNAIR Lakukan Pengecekan Kesehatan Pendaki Ijen
Dosen UNAIR Paparkan Kriteria Pemilihan Hewan Kurban Sehat dan Berkualitas
Menelusuri Fenomena Komunitas Inses di Masyarakat dari Kacamata Psikologi
Elektrometri dan Perannya dalam Kesehatan dan Lingkungan
Dosen UNAIR Ini Tanggapi Aksi Komdigi Bentuk Tim Perlindungan Digital Bagi Anak
“Elektrometri adalah teknik pengukuran kimia berbasis aliran listrik. Teknik ini sangat akurat dan efisien, serta mampu mendeteksi zat dalam jumlah yang sangat kecil,” papar Prof Muji.
Dalam sistem sensor kimia, lanjutnya, elektroda merupakan komponen penting untuk menangkap sinyal kimia. Inovasi yang ia kembangkan melibatkan elektroda pasta karbon Carbon Paste Electrode (CPE) yang dimodifikasi dengan tiga material unggulan, karbon nanopori, polimelamin (PM), dan nanopartikel emas (AuNPs).
“Karbon nanopori memiliki permukaan luas yang menyerap zat dengan baik, PM mempercepat transfer elektron, dan AuNPs meningkatkan sensitivitas sensor,” jelasnya. Sensor berbasis elektroda ini terbukti mampu mendeteksi berbagai zat penting dalam sistem biologis dan produk kosmetik, seperti dopamin (DA), asam urat (UA), asam askorbat (AA), hingga hidrokuinon (HQ). Kemampuan mendeteksi senyawa dalam campuran kompleks menjadi keunggulan sensor berbasis elektrometri.
Inovasi untuk Kesehatan dan Lingkungan
Menurut Prof Muji, teknologi ini memiliki potensi besar di bidang praktis. “Dengan sensitivitas tinggi, elektroda ini dapat dimanfaatkan untuk pemeriksaan klinis rutin, pengujian keamanan kosmetik, dan pemantauan kualitas lingkungan,” ungkapnya.
Elektroda hasil inovasi ini juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan toksik seperti merkuri. Selain itu, bahan-bahannya mudah dimodifikasi dan terjangkau, sehingga menjadikan teknologi ini lebih aplikatif untuk kebutuhan masyarakat luas.
"Inovasi ini bukan hanya kontribusi ilmiah, tapi juga langkah nyata dari laboratorium untuk masyarakat. Kami berharap sensor kimia ini dapat menjadi teknologi andalan yang lebih aman, akurat, dan mudah diakses,” pungkas Prof Muji.
tags: #universitas airlangga #pemeriksaan kesehatan
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

UNNES Sediakan Kuota 2.564 di Seleksi Mandiri Gelombang 2, Bisa Tes Online
08 Juli 2025

Undip Kembangkan Robot Basket Cerdas untuk Bersaing di Kontes Robot
08 Juli 2025

Usulan Anggaran Tambahan Kemenag untuk Tunjangan Profesi Guru Disetujui
08 Juli 2025

Bantu Warga Terdampak Banjir, Brimob Gelar Dapur Lapangan di Kampung Melayu
08 Juli 2025

Liga 1 Indonesia 2025/26 direncanakan mulai 8 Agustus 2025
08 Juli 2025

Kejuaraan Para Panahan Asia 2025: Indonesia Borong Empat Medali
08 Juli 2025

KAI Daop 5 Purwokerto Gandeng Polisi, Bakal Tindak Tegas Pelempar Batu ke Kereta
08 Juli 2025

Dua Wisatawan Tewas Terserat Ombak saat Renang di Pantai Lebak
08 Juli 2025

BAZNAS Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Jakarta dan NTB
08 Juli 2025