Semeru Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan Mencapai 1.000 meter

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru.

Rabu, 14 Mei 2025 | 16:58 WIB - Ragam
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Lumajang - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak pada Rabu (14/5/2025) sekira pukul 07.40 WIB. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 121 detik.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi melaporkan, sebelumnya pukul 00.34 WIB Gunung Semeru erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

BERITA TERKAIT:
Rabu Pagi, Semeru Kembali Erupsi Setinggi 800 Meter
Polisi Tangkap Dua Pelaku Kasus Pencurian Sapi di Lumajang
Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 1.200 Meter
Semeru Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan Mencapai 1.000 meter
Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 1.000 Meter

“Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga mengalami erupsi pada pukul 06.06 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl),” terangnya.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

“Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status Gunung Semeru yang masih Waspada atau Level II, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi),” ujarnya.

Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

***

tags: #lumajang #erupsi #semeru

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI