Otoritas Kesehatan Gaza Kecam Serangan Israel ke Kompleks Medis
Serangan terbaru Israel itu terjadi di tengah berlanjutnya serangan udara Israel di seluruh Jalur Gaza serta krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.
Kamis, 15 Mei 2025 | 07:33 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Otoritas kesehatan Gaza, belum lama ini mengecam serangan Israel ke Kompleks Medis Nasser di Khan Younis yang menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang wartawan Palestina, dan melukai puluhan lainnya di saat sistem perawatan kesehatan di daerah kantong tersebut berada di ambang kehancuran.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat setempat menggambarkan serangan tersebut sebagai "pelanggaran netralitas medis" dan memperingatkan bahwa operasi Israel yang terus berlanjut, yang dibarengi dengan pembatasan masuknya pasokan medis, telah menjerumuskan infrastruktur kesehatan Gaza ke titik kerusakan total.
BERITA TERKAIT:
Aksi Bela Palestina, Baznas Gelar Nonton Bareng Film Hayya 3 GAZA
Serangan Isreal ke Gaza sejak 2023 Tewaskan 54.000 Warga Palestina
Otoritas Kesehatan Gaza Kecam Serangan Israel ke Kompleks Medis
Sistem Penyediaan Air Minum Lumpuh, Warga Gaza "Hampir Mati Kehausan"
Warga Gaza Tolak Rencana Distribusi Bantuan AS-Israel
serangan itu menyebabkan kerusakan parah pada unit-unit rumah sakit dan melukai sejumlah staf medis, ungkap pernyataan tersebut.
"Hari ini, penjajah Israel tidak diragukan lagi kembali melakukan tindak kejahatan -- tindakan yang kompleks dan keji -- dengan menargetkan seorang wartawan yang terluka yang sedang menerima perawatan di sebuah rumah sakit. Ini merupakan pelanggaran besar, terang-terangan, dan mencolok terhadap semua norma dan konvensi internasional," ungkap pejabat setempat, seperti dikutip dari laporan Xinhua.
"Penjajah telah bertindak terlalu jauh: menargetkan para wartawan di rumah mereka, beserta anak dan istri mereka, dan melakukan pengeboman terhadap rumah mereka di saat mereka sedang berada di rumah. Dan kini, penjajah bahkan mengejar mereka ke rumah sakit ketika mereka sedang terbaring terluka di ranjang rumah sakit. Tindak kejahatan ini menunjukkan wajah sesungguhnya dari negara kriminal tersebut (Israel) dan para pemimpinnya. Masyarakat internasional harus segera bertindak untuk melindungi pers dan melindungi wartawan Palestina," sambung pernyataan pejabat itu.
Di antara para korban tewas adalah Hassan Eslieh, seorang wartawan Palestina yang sedang dirawat di Kompleks Medis Nasser akibat luka-luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel pada 7 April lalu. Eslieh, yang bekerja sebagai koresponden lapangan dan direktur untuk kantor berita Alam 24, dikenal oleh rekan-rekannya dan media setempat dengan laporannya tentang krisis kemanusiaan di daerah kantong itu.
Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengecam apa yang disebutnya sebagai "penargetan sistematis" terhadap wartawan dan mendesak masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel. Kematian Eslieh menambah jumlah wartawan yang tewas akibat konflik tersebut sejak 7 Oktober 2023 menjadi 215 orang, urai kantor media itu.
Popular Front for the Liberation of Palestine juga turut berduka atas kematian Eslieh dan memuji upayanya mendokumentasikan situasi di lapangan.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (14/5), Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) mengatakan bahwa kompleks rumah sakit Nasser digunakan oleh anggota Hamas untuk merencanakan dan melancarkan serangan terhadap pasukan dan warga sipil Israel. Pernyataan IDF tersebut menuduh bahwa pejabat senior Hamas Ismail Barhoum, yang diyakini tewas dalam serangan Israel sebelumnya pada Maret, beroperasi dari rumah sakit itu. Barhoum digambarkan sebagai pemimpin tertinggi Hamas di Gaza sekaligus kepala jaringan finansial dan institusional Hamas.
"Para pejabat senior Hamas terus menggunakan rumah sakit itu untuk aktivitas teroris, menggunakan penduduk sipil di rumah sakit dan sekitarnya secara sinis dan brutal," kata IDF. Militer Israel itu menambahkan bahwa pihaknya menggunakan amunisi berpresisi, pengawasan udara, dan intelijen lainnya untuk menekan jumlah korban sipil.
serangan terbaru Israel itu terjadi di tengah berlanjutnya serangan udara Israel di seluruh Jalur Gaza serta krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Pada Selasa, pesawat tempur Israel dilaporkan menargetkan sejumlah lokasi, termasuk sebuah bangunan tempat tinggal yang menampung para pengungsi di kawasan permukiman Al-Daraj di Gaza City. Seorang wanita tewas dan sejumlah orang lainnya terluka, sebut sejumlah laporan setempat.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel, yang dimulai pada Oktober 2023, telah bertambah menjadi 52.908 orang.
***tags: #gaza #israel #serangan #tenaga medis #kemanusiaan
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Kebakaran di Kebon Baru Jaksel Diduga akibat Lilin
19 Juni 2025

Pekan Ini Calon Pelatih PSIS akan Paparan di Hadapan Direktur
19 Juni 2025

Kebakaran di Kebon Baru Jaksel Tewaskan Seorang Wanita
19 Juni 2025

Tolak Regulasi ODOL, Ribuan Truk di Wonosobo Lakukan Aksi Mogok Jalan
19 Juni 2025

HUT Bhayangkara ke-79, Polres Brebes Gelar Lomba Kebersihan Mako Polsek Jajaran
19 Juni 2025

Kemensos Salurkan 10.000 Paket Bantuan Seragam Siswa
19 Juni 2025

Bara Optimisme Atlet Pelajar pada Ajang Popda Jateng
19 Juni 2025

Sebanyak 1,3 Juta Rekening Gagal Terima Bansos
19 Juni 2025

Nico Williams Dikabarkan Telah Menyepakati Kontrak dengan Barcelona
19 Juni 2025