Cegah Malnutrisi, Sekda Jabar Tertarik dengan Furikake

Jawa Barat memiliki kekayaan bahan pangan lokal, seperti sayuran, rempah-rempah, hasil peternakan, dan perikanan, yang mendukung pengembangan Furikake secara lokal.

Kamis, 15 Mei 2025 | 07:56 WIB - Kesehatan
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Bandung- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengungkapkan ketertarikannya terhadap Furikake, yakni olahan pangan khas Jepang, sebagai alternatif asupan gizi untuk mencegah malnutrisi di Jabar. 

Furikake adalah campuran sayuran, rempah-rempah, ikan, dan daging yang dikeringkan dengan teknologi khusus tanpa menghilangkan kandungan nutrisinya. Produk ini berbentuk serbuk kering menyerupai abon, praktis, dan memiliki daya tahan hingga satu tahun.

BERITA TERKAIT:
Raperda Ditetapkan, Pemprov Jateng Terapkan Organisasi yang Miskin Struktur tapi Kaya Fungsi
Sekda Jateng Minta Kelestarian Alam di Kawasan Geopark Perlu Terus Dijaga
Sumarno Dorong Industri Farmasi di Jateng Kembangkan Obat Herbal
Pemprov Jateng Luncurkan Kompetisi Idea 2025, Jadi Ajang Inovasi Pelayanan Publik
Lewat Gowes Jasirah, Sumarno Dorong Wisata Sejarah di Jateng

"Kami baru saja berdiskusi dengan rekan-rekan dari International Furikake Association (IFA), bertukar pengalaman mengenai pengelolaan makanan bergizi tinggi, baik berbasis protein hewani maupun nabati," kata Herman di Kota Bandung pada Rabu (14/5/2025).

Menurut Herman, Furikake dapat menjadi solusi praktis untuk menambah asupan gizi, terutama bagi anak-anak dan masyarakat di Jawa Barat yang masih menghadapi masalah stunting. 

"Prevalensi stunting di Jawa Barat saat ini masih berada di kisaran 16 persen, dan target kami adalah menurunkannya hingga di bawah 5 persen. Salah satu kunci untuk mencapainya adalah meningkatkan asupan nutrisi bagi anak-anak," tambahnya.

Pemda Provinsi Jawa Barat sedang menjajaki kemungkinan kerja sama untuk memproduksi Furikake secara lokal dengan transfer teknologi dari Jepang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan untuk membangun pabrik Furikake di daerah-daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi. 

"Kami terbuka terhadap investasi di sektor ini. Selain untuk pemenuhan gizi masyarakat, produk ini juga memiliki nilai ekonomi. Jika diproduksi di Jawa Barat, Furikake bisa memiliki potensi untuk diekspor kembali ke Jepang," jelas Herman.

Herman juga menambahkan bahwa Jawa Barat memiliki kekayaan bahan pangan lokal, seperti sayuran, rempah-rempah, hasil peternakan, dan perikanan, yang mendukung pengembangan Furikake secara lokal.

Direktur International Furikake Association, Shintaro Matsue, menyambut baik peluang kerja sama ini. Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung peningkatan gizi masyarakat Jawa Barat melalui produk Furikake. 

"Saya siap bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membantu meningkatkan gizi anak-anak hingga orang dewasa," ujar Matsue.
 

***

tags: #sekretaris daerah #jawa barat #malnutrisi #jepang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI