Gubernur Jateng Percepat Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
Sisa data RTLH di Jawa Tengah yang belum tersentuh sekitar 1.022.113 unit.
Kamis, 15 Mei 2025 | 21:32 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Boyolali– Sepotong sore pada Kamis, 15 Mei 2025. Air muka warga Dusun Karangnongko RT 003 RW 005 Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Wagiman dan istrinya, Samiyem nampak berseri. Di rumah mungilnya yang sudah ditinggali bertahun-tahun itu, dikunjungi oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi berserta rombongan. Pasangan suami istri (pasturi) itu berbincang hangat dengan Gubernur Luthfi.
"Sampun pinten taun tinggal mriki? Nak sare wonten pundi? (Sudah berapa tahun tinggal di sini? Kalau tidur di mana?) Nanti rumahnya mau diperbaiki nggih?" kata Luthfi saat berdialog dan mengabarkan rencana perbaikan rumah milik Wagiman.
BERITA TERKAIT:
Tingkatkan Kebersamaan Membangun Jateng, 438 Peserta Ikuti Manunggal Leadership Retret
Kunjungi Asemdoyong, Gubernur Jateng Janji Perbaiki Rumah Dasuki
Gubernur Jateng Cek Pengerukan Muara dan Dermaga PPP Asemdoyong
Gubernur Luthfi Salat Id dan Serahkan Hewan Kurban di MAJT Semarang
Keliling Brebes, Gubernur Luthfi Cek Layanan Speling Hingga Salurkan Bantuan Keuangan
Wagiman dan Samiyem yang duduk mengapit Sang Gubernur di balai-balai rumah langsung tersenyum. Keduanya mengaku sudah tinggal puluhan tahun di rumah itu.
Selama puluhan tahun itu, Wagiman dan Samiyem menerima keadaan. Keterbatasan dana membuat keduanya tidak dapat memperbaiki rumah berukuran 6x12 meter persegi itu. Tak hayal, rumah berlantai tanah itu dinding kayunya sudah lapuk. Kerangka atap dari bambu juga sudah mulai reyot. Begitu juga dengan kondisi genting yang sudah banyak berlubang.
Namun, pada sore itu, Wagiman dan istrinya mendapat kabar baik. Apa sebab? Rumah mungilnya akan diperbaiki oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah. Kabar itu disampaikan langsung oleh Ahmad Luthfi.
"Remen sanget (senang sekali). Maturnuwun Pak Gubernur sampun bantu. Kula mboten gadah napa-napa (Terima kasih Pak Gubernur sudah membantu. Saya tidak punya apa-apa)," ujar Wagiman kepada Ahmad Luthfi.
Luthfi menjelaskan bahwa rumah Wagiman adalah satu dari 322 rumah di Kabupaten Boyolali yang mendapatkan bantuan rehabilitasi RTLH.
"Di Boyolali ada 322 unit rumah. Nanti kita barengkan itu. Anggarannya untuk masing-masing rumah Rp20 juta, semua kabupaten jumlahnya sama, 322 unit rumah. Minggu depan sudah mulai," kata Luthfi.
Luthfi mengatakan, perbaikan RTLH akan digenjot pada tahun 2025 ini. Total tahun ini akan ada 17.000 unit RTLH yang mendapatkan bantuan. Ditambah bantuan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait di Banyumas sekitar 500 unit rumah bersumber dari CSR Buddha Tzu Chi.
"RTLH akan kita genjot biar habis semuanya, minimal membantu masyarakat yang miskin ekstrem. Ketentuannya harus punya rumah sendiri, tidak bersengketa, hak milik, kemudian betul-betul dicek oleh Dinas Perakim dan diverifikasi oleh kabupaten/kota. Kita kerjakan bersama," katanya.
Adapun terkait bantuan perbaikan RTLH, sapai tahun 2024 telah dibangun sekitar 1,2 juta unit. Sisa data RTLH di Jawa Tengah yang belum tersentuh sekitar 1.022.113 unit.
"Kami akan gandeng juga TNI-Polri untuk ikut serta dalam memeprbaiki RTLH. Tiap rumah Rp20 juta. Bukan membangun rumah baru tapi memperbaiki rumah yang sudah ada, yaitu atap, lantai dan dinding,” pungkasnya.
***tags: #gubernur jawa tengah #ahmad luthfi #rumah tidak layak huni
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Tim Dosen USM Dampingi Penyusunan DED Masjid di Demak
12 Juni 2025

Polisi Buru Orang Tua Pelaku Penyiksaan Anak di Pasar Kebayoran Lama
12 Juni 2025

Berniat Menjala Ikan, Endang Dikabarkan Hanyut di Sungai Progo Magelang
12 Juni 2025

Menag Ungkap Sejumlah Dinamika Pelaksanaan Ibadah Haji 1446 H
12 Juni 2025

BAZNAS Komitmen Jaga Kepercayaan Muzaki
12 Juni 2025

Menag Minta Jemaah yang Tidak Dapat Makan Diberi Kompensasi
12 Juni 2025

Ombudsman RI Perwakilan Jateng Terima 11 Pengaduan Terkait SPMB
12 Juni 2025

Ikuti Retret Jateng, Peserta Berikan Kesan Senang
12 Juni 2025