Gangster Masih Marak, Wagub Jateng Usulkan Pembinaan Anak Melalui Pendidikan Karakter.
Pendekatan kreatif tak lagi mempan.
Sabtu, 17 Mei 2025 | 13:04 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang– Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyatakan, masih adanya kasus gangster yang melibatkan anak-anak di bawah umur di wilayahnya, perlu dilakukan pembinaan berbasis karakter. Gus Yasin menyampaikan itu dalam acara Halal Bihalal Dan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Semarang, Sabtu 17 Mei 2025.
“Kenakalan remaja ini masih timbul-tenggelam, kumat-kumatan. Dan yang sekarang muncul ini, banyak anak di bawah usia yang hanya ikut-ikutan,” ungkap Gus Yasin.
BERITA TERKAIT:
Gangster Masih Marak, Wagub Jateng Usulkan Pembinaan Anak Melalui Pendidikan Karakter.
Berkontribusi Kembangkan UMKM dan Pendidikan, Taj Yasin Apresiasi Peran Muslimat NU
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
Ratusan Ribu Muslimat NU Lakukan Ikrar Tekan Stunting di GBK
Ketum PBNU Sebut Kaum Ibu Kunci Penting Wujudkan Negara Kuat
Sebagai solusi, ia menggagas pendekatan berbasis pendidikan karakter. Ia menyebut, jika pendekatan kreatif tak lagi mempan, anak-anak tersebut bisa difasilitasi untuk belajar di pesantren atau boarding school.
Bahkan, di Provinsi Jawa Tengah ini sedang dijalankan program Kecamatan Berdaya. Program ini tidak hanya menyasar perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, tapi juga mencakup anak-anak zilenial.
Menurut Taj Yasin, program Kecamatan Berdaya bisa menjadi pintu masuk untuk menjangkau mereka, dengan membentuk karakter yang lebih baik melalui kegiatan positif berbasis komunitas.
“Sekarang ini banyak kasus gangster yang pelakunya anak-anak muda, generasi zilenial. Kenapa mereka tidak kita arahkan ke kegiatan yang lebih kreatif dan positif saja?,” ucapnya.
Kalaupun anak-anak tersebut masih sulit ditangani, pihaknya bisa bekerjan sama dengan organisasi masyarakat seperti Muslimat, Aisyiyah, atau pondok pesantren untuk memberikan edukasi.
“Kita fasilitasi mereka ke pesantren (atau boarding school), bukan sekadar untuk disiplin, tapi juga agar mereka paham nilai-nilai keagamaan, apapun agamanya,” jelasnya.
Yasin juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas organisasi dalam upaya membina generasi muda dan menjaga ketahanan sosial masyarakat.
“Kami rangkul semua elemen, termasuk Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, Aisyiyah, semua kami beri ruang,” tuturnya.
***tags: #muslimat nu #wakil gubernur jawa tengah #taj yasin maimoen #gangster #kota semarang
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Tim Dosen USM Dampingi Penyusunan DED Masjid di Demak
12 Juni 2025

Polisi Buru Orang Tua Pelaku Penyiksaan Anak di Pasar Kebayoran Lama
12 Juni 2025

Berniat Menjala Ikan, Endang Dikabarkan Hanyut di Sungai Progo Magelang
12 Juni 2025

Menag Ungkap Sejumlah Dinamika Pelaksanaan Ibadah Haji 1446 H
12 Juni 2025

BAZNAS Komitmen Jaga Kepercayaan Muzaki
12 Juni 2025

Menag Minta Jemaah yang Tidak Dapat Makan Diberi Kompensasi
12 Juni 2025

Ombudsman RI Perwakilan Jateng Terima 11 Pengaduan Terkait SPMB
12 Juni 2025