Mensos Ingatkan Kepala Daerah Objektif Seleksi Siswa Sekolah Rakyat
Tidak ada tes akademik pada proses seleksi peserta didik Sekolah Rakyat.
Sabtu, 17 Mei 2025 | 19:09 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengingatkan para kepala daerah tidak main-main dalam proses seleksi calon siswa Sekolah Rakyat. Ia menekankan pentingnya sikap objektif dalam pengambilan keputusan.
Pernyataan ini disampaikan Mensos saat bertemu 8 kepala daerah di kantor Kemensos, Jumat (16/5/2025). Yaitu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Belitung Timur, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Takalar, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Sopeng.
BERITA TERKAIT:
Kemensos akan Launching Sekolah Rakyat Bulan Juli Mendatang
Kemensos Buka Lowongan Guru Sekolah Rakyat, Ini Persyaratannya
Mulai Operasional pada Juli 2025, Gubernur Luthfi: Sekolah Rakyat di Jateng Terus Disiapkan
Mensos Ingatkan Kepala Daerah Objektif Seleksi Siswa Sekolah Rakyat
Mensos Kunjungi Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat di Pasuruan
"Mari kita sama-sama menyeleksi peserta didik untuk Sekolah Rakyat seobjektif mungkin. Jadi jangan ada main-main lah di sini. Apa yang diinginkan presiden ini mari kita laksanakan," kata Mensos dikutip dari laman resmi Kemensos, Sabtu.
Dia menjelaskan, tidak ada tes akademik pada proses seleksi peserta didik Sekolah Rakyat. Namun, setiap anak yang berasal dari keluarga miskin dapat mengenyam pendidikan di sekolah ini tanpa dipungut biaya apapun.
Seluruh fasilitas bagi siswa di Sekolah Rakyat, mulai dari seragam, peralatan sekolah, hingga kebutuhan makan dan minum ditanggung oleh negara. Oleh karena itu, Mensos menekankan agar tidak ada praktik penyimpangan saat seleksi para siswa. Sebab, program Sekolah Rakyat bertujuan untuk memuliakan masyarakat miskin.
"Nah, ini kalau kita enggak hati-hati, itu KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) lagi nanti untuk siapa yang masuk," jelas Mensos.
"Ini memuliakan orang miskin betul, memuliakan semulia-mulianya orang miskin," sambungnya.
Disamping itu, Mensos mengungkapkan, berdasarkan hasil survei Kementerian Dikdasmen, ada tiga dosa besar dalam dunia pendidikan. Yakni perundungan atau bullying, kekerasan fisik dan seksual, serta intoleransi. Dia menyebut, melalui Sekolah Rakyat, hal-hal ini dapat dicegah.
"Maka ke depan ini, mari kita jaga sekolah kita ini lewat bupati, lewat wali kota di sana agar tiga dosa pendidikan ini bisa kita hindari dan kita bisa tekan dan kita bisa cegah dari awal. Apalagi ini sekolah berasrama, ya kan. Nanti ada pendidikan karakternya, maka kita harus kelola dengan baik," tegasnya.
***tags: #sekolah rakyat
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Tim Dosen USM Dampingi Penyusunan DED Masjid di Demak
12 Juni 2025

Polisi Buru Orang Tua Pelaku Penyiksaan Anak di Pasar Kebayoran Lama
12 Juni 2025

Berniat Menjala Ikan, Endang Dikabarkan Hanyut di Sungai Progo Magelang
12 Juni 2025

Menag Ungkap Sejumlah Dinamika Pelaksanaan Ibadah Haji 1446 H
12 Juni 2025

BAZNAS Komitmen Jaga Kepercayaan Muzaki
12 Juni 2025

Menag Minta Jemaah yang Tidak Dapat Makan Diberi Kompensasi
12 Juni 2025

Ombudsman RI Perwakilan Jateng Terima 11 Pengaduan Terkait SPMB
12 Juni 2025

Ikuti Retret Jateng, Peserta Berikan Kesan Senang
12 Juni 2025