Apikmen: Kisah Sukses UMKM yang Menembus Pasar Global

Ketika pandemi melanda pada 2020, Apikmen beradaptasi dengan cepat melalui kolaborasi dengan mitra pengrajin.

Selasa, 20 Mei 2025 | 06:12 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Perjalanan usaha sering kali dimulai dari tempat yang tak terduga, seperti yang dialami pasangan suami istri Agus T. Santosa dan Elva Fahrima, pendiri jenama fesyen Apikmen. UMKM binaan Pertamina ini kini sukses menembus pasar ekspor hingga Dubai dan Sydney.

Didirikan pada tahun 2011, Apikmen berawal dari ketertarikan pribadi Agus terhadap wastra Indonesia, khususnya batik. Awalnya, kemeja batik dengan desain unik ini hanya digunakan untuk keperluan pribadi. Namun, sambutan positif dari rekan kerja mendorong Agus dan Elva untuk merintis usaha fashion mereka sendiri.

BERITA TERKAIT:
Buruan Amankan Tiket Pertamina GP of Indonesia 2025 Pakai Promo Super Sale 6.6
Apikmen: Kisah Sukses UMKM yang Menembus Pasar Global
Gubernur Luthfi Minta Pertamina Intensif Awasi Distribusi Elpiji Subsidi
Kru PHE OSES Selamatkan Tiga Nelayan Terombang-ambing di Kepulauan Seribu
Dukungan Pertamina di Ajang Balap 2025 Dinilai Dorong Ekonomi dan Pariwisata

Tanpa latar belakang di bidang fashion atau modal besar, Agus memulai usaha ini dengan pengalaman sederhana. Ia terinspirasi setelah mengamati sebuah toko batik di pusat perbelanjaan ponsel di Jakarta Selatan.

“Toko batik di tengah pusat HP itu menarik perhatian. Saya sempat berbincang dengan pemiliknya, dan mereka malah menawarkan untuk titip jual kalau punya batik,” ujar Agus mengenang dan dari sinilah lahir nama Apikmen, yang berasal dari kata “apik” (berarti bagus dalam Bahasa Jawa) dan “men” (merujuk pada pria), yang dikenal lewat desain kemeja batik pria dengan ciri khas berani dan unik.

Pada 2012, Apikmen berhasil lolos kurasi Indonesia Fashion Week, yang membuka jalan bagi mereka untuk berpartisipasi dalam berbagai pameran nasional dan kerja sama strategis dengan gerai serta platform e-commerce besar seperti Zalora.

Pada 2019, Apikmen bergabung sebagai mitra binaan Pertamina, yang memberikan dukungan bagi perkembangan usaha mereka.

Ketika pandemi melanda pada 2020, Apikmen beradaptasi dengan cepat melalui kolaborasi dengan mitra pengrajin. Mereka memperkenalkan motif batik "corona" dan memproduksi masker batik yang mendapat respons positif dari konsumen dan lembaga yang membutuhkan.

Pada 2024, Apikmen terpilih sebagai Champion kelas Go Digital dalam program UMK Academy Pertamina, yang memberikan hibah teknologi berupa container workshop. Dukungan ini memperkuat lini produksi dan meningkatkan efisiensi operasional Apikmen.

Saat ini, Apikmen tidak hanya bertahan, tetapi juga melakukan diversifikasi produk. Mereka meluncurkan sandal untuk umrah dan sandal hotel berbahan warna alam yang telah merambah pasar Timur Tengah dan Australia.

Apikmen melakukan dua pameran di Jeddah, di mana produk sandal mereka menarik perhatian pembeli internasional. Selain itu, produk scarf batik warna alam juga mendapatkan sambutan positif dalam pameran di Sydney, Australia, membuka peluang ekspansi pasar baru.

“Produk kami menunjukkan potensi ekspor yang kuat. Melalui berbagai dukungan Pertamina—dari pelatihan, pendanaan, pameran seperti Inacraft, SMEXPO, hingga Dubai Expo—kami makin siap menembus pasar global,” ujar Agus.

Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menyatakan bahwa Pertamina berkomitmen mendukung UMKM Indonesia agar naik kelas dan mampu bersaing di pasar global. Kisah Apikmen membuktikan bahwa dengan semangat inovasi dan dukungan dari program seperti UMK Academy, UMKM lokal tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang dan menembus pasar global.

“Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan Apikmen dan terus mendorong kemajuan UMKM Indonesia sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.

Melalui UMK Academy, Pertamina turut mendorong semangat Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya poin ketiga: menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif. Kiprah Apikmen menunjukkan bahwa penguatan sektor UMKM tidak hanya berdampak pada ekonomi lokal, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam rantai nilai global.
 

***

tags: #pertamina #umkm #ekspor #batik

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI