Menag Tegaskan Pentingnya Kerukunan Umat Bergama

Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam IFESDC 2025 di Washington DC.

Sabtu, 24 Mei 2025 | 17:30 WIB - Ragam
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Washington - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan.

Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam International Islamic Economics and Finance Conference for Sustainable Development (IFESDC) 2025 yang digelar di Kantor Pusat Bank Dunia, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (22/5/2025).

BERITA TERKAIT:
Kemenag Gandeng KPK untuk Cegah Gratifikasi
Kemenag Pastikan Sebagian Besar Layanan KUA Tidak Terbatas Wilayah
Kemenag Gandeng LD PBNU dalam Penyusunan Panduan Masjid Ramah Lingkungan
Kemenag Tekankan Penguatan Budaya Ramah Anak di Pesantren
Kemenag Berupaya Wujudkan Masjid Berdaya Berdampak

Menurut Menag, misi Kementerian Agama RI sejalan dengan visi besar IFESDC 2025. “Ada empat fokus utama Kemenag yang mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, yakni: pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pengurangan ketimpangan, serta perdamaian, keadilan, dan penguatan kelembagaan,” jelas Menag.

Ia memaparkan bahwa Kemenag telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga keagamaan untuk memastikan pendidikan agama menjadi wahana menumbuhkan toleransi, pemikiran kritis, dan penghormatan atas keberagaman.

Terkait kesetaraan gender, Kemenag aktif melibatkan para pemuka agama dalam melawan diskriminasi dan mendorong peran perempuan di komunitas keagamaan. “Kami berkomitmen untuk terus memajukan pemberdayaan perempuan secara inklusif,” ujarnya.

Untuk mendukung pengurangan ketimpangan, Kemenag mempromosikan kehidupan sosial yang inklusif melalui dialog antaragama dan pendekatan moderasi beragama.

Sementara pada aspek perdamaian dan penguatan institusi, Menag menekankan pentingnya kerja sama lintas agama untuk mengatasi akar ekstremisme. “Kami mengedepankan semangat gotong-royong dalam merawat harmoni dan mendorong kolaborasi lintas iman,” ungkapnya.

Menutup pidatonya, Menag menyampaikan bahwa Indonesia memiliki pengalaman panjang membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam isu sosial-keagamaan. “Kemitraan ini menjadi model dalam merawat kemandirian dan kerukunan sosial,” tandasnya.

Ia berharap IFESDC 2025 menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama global dalam menjadikan agama sebagai kekuatan konstruktif bagi pembangunan berkelanjutan.

“Forum ini semestinya melahirkan kebijakan yang inklusif dan solusi atas tantangan sosial, budaya, dan lingkungan. Agama punya peran penting dalam pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” pungkasnya.

***

tags: #kemenag #kerukunan #nasaruddin umar

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI