Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Menag Harap Idul Adha Berlangsung Serentak
Pemantauan hilal untuk menentukan awal Dzulhijah dilakukan di 114 titik.
Selasa, 27 Mei 2025 | 17:09 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar berharap penetapan awal Dzulhijah dan Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi dapat berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia, sebagaimana yang terjadi pada awal Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
"Kita berharap seperti bulan Ramadhan kemarin, awal (bulan)-nya bersatu, kemudian akhirnya juga Lebaran bareng," ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Selasa.
BERITA TERKAIT:
Kemenag Umumkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada 6 Juni 2025
Pantauan Hilal Awal Dzulhijjah di Sejumlah Wilayah Indonesia Penuhi Kriteria Rukyat
Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Menag Harap Idul Adha Berlangsung Serentak
Penentuan Idul Fitri 2025: Sidang Isbat Digelar pada 29 Maret
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025
Menag menjelaskan secara hisab, posisi hilal sudah memungkinkan untuk terlihat di sejumlah wilayah Indonesia. Posisi hilal sudah berada di atas 3 derajat, artinya telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Dengan demikian 1 Dzulhijah 1446 Hijriah kemungkinan besar jatuh pada hari Rabu 28 Mei 2025. Sementara Idul Adha (10 Zulhijah 1446 H) jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025.
Potensi berbarengan ini merujuk pada Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan 1 Dzulhijah 1446 Hijriah pada hari Rabu 28 Mei 2025 dan Idul Adha (10 Zulhijah 1446 H) jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025.
"Dengan demikian sudah dimungkinkan untuk kita lihat bulannya. Terutama di kawasan Sumatera ujung yang di Aceh," kata Menag.
pemantauan hilal untuk menentukan awal Dzulhijah dilakukan di 114 titik di seluruh Indonesia pada Selasa, 27 Mei 2025, yang bertepatan dengan 29 Zulkaidah 1446 H. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Sidang Isbat yang digelar oleh Kemenag, dimulai pukul 16.00 WIB.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Arsad Hidayat menjelaskan bahwa posisi hilal saat matahari terbenam sudah berada di atas ufuk, dengan ketinggian antara 0° 44,15’ hingga 3° 12,29’. Sudut elongasi hilal juga berada dalam rentang 5° 50,64’ hingga 7° 6,27’.
"Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara," ujar Arsad.
Setelah Shalat Magrib, Sidang Isbat dilakukan secara tertutup dengan menerima laporan hasil rukyatulhilal dari berbagai daerah. Hasil tersebut, bersama data hisab, akan menjadi dasar penetapan awal Dzulhijah dan Hari Raya Idul Adha 1446 H.
Sidang Isbat turut dihadiri berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, pakar astronomi, duta besar negara sahabat, Komisi VIII DPR RI, MUI, BMKG, BIG, BRIN, Observatorium Bosscha ITB, dan Planetarium Jakarta.
Keputusan hasil sidang akan diumumkan kepada publik melalui siaran langsung di media nasional.
***tags: #sidang isbat #pemantauan hilal
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Mensos Sebut Rekening Dipakai Judol Tidak Berhak Lagi Terima Bansos
08 Juli 2025

16 Tim Futsal Unggulan Ikuti Piala Rektor UPGRIS
08 Juli 2025

Kupas Tuntas HAKI dan AHU, Kemenkum Jateng Hadir di Podcast Kilas MPP Banyumas
08 Juli 2025

Erick Thohir Apresiasi LIB, Terbaru Rekrut Jebolan J- League untuk Benahi Liga
08 Juli 2025

Kemensos akan Santuni Korban Banjir dan Longsor di Puncak Bogor
08 Juli 2025

Polisi Tangkap Pria Bersajam yang Palak Sopir Truk di Jaktim
08 Juli 2025

Lilipaly Siap Beri Kontribusinya untuk Dewa United
08 Juli 2025

Seorang Lansia Tercebur Sumur Semalam, Begini Kondisinya!
08 Juli 2025

Syahrul Trisna Gabung Borneo FC
08 Juli 2025

Xiaomi Band 10 Resmi Hadir di Indonesia, Hadir dengan Empat Warna Elegan
08 Juli 2025