Pantauan Hilal Awal Dzulhijjah di Sejumlah Wilayah Indonesia Penuhi Kriteria Rukyat
Penentuan awal bulan Hijriyah di Indonesia selalu menggunakan kombinasi rukyat dan hilal.
Selasa, 27 Mei 2025 | 22:30 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta – Anggota Tim hisab dan rukyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya menyampaikan bahwa posisi hilal pada 29 Dzulqaidah 1446 H atau bertepatan dengan 27 Mei 2025 M telah memenuhi kriteria rukyat di beberapa wilayah Indonesia.
Hal ini diungkapkan dalam seminar penentuan awal bulan yang mengawali Sidang Isbat Awal Dzulhijjah 1446 H di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
BERITA TERKAIT:
Kemenag Umumkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada 6 Juni 2025
Pantauan Hilal Awal Dzulhijjah di Sejumlah Wilayah Indonesia Penuhi Kriteria Rukyat
Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Menag Harap Idul Adha Berlangsung Serentak
Penentuan Idul Fitri 2025: Sidang Isbat Digelar pada 29 Maret
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025
“Berdasarkan kriteria MABIMS (3-6,4), tanggal 29 Dzulqaidah 1446 H/27 Mei 2025 M, posisi hilal di wilayah NKRI ada yang telah memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3 drajat dan elongasi minimum 6,4 drajat. Sehingga tanggal 1 Dzulhijjah 1446 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Rabu Kliwon, tanggal 28 Mei 2025 M. Oleh karenanya menjelang awal Dzulhijjah 1446 H pada hari rukyat di daerah yang telah memenuhi imkan rukyat ini secara teoritis memungkinkan hilal dapat dirukyat,” ujar Cecep, Selasa (27/5/2025).
Cecep menjelaskan bahwa penentuan awal bulan hijriyah di Indonesia selalu menggunakan metode kombinasi antara hisab dan rukyat.
“Kelaziman penentuan awal bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah di Indonesia menggunakan metoda rukyat dan hisab. hisab sifatnya informatif dan kedudukan rukyat sebagai konfirmasi dari hisab. Ini menjadi ciri khas penetapan kalender hijriyah nasional,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa hisab digunakan untuk memetakan kemungkinan visibilitas hilal, sementara rukyat berfungsi sebagai penguatan empirik dalam pengambilan keputusan.
“Metode hisab menjadi panduan awal, namun pengamatan hilal di lapangan tetap menentukan. Dengan sistem ini, keputusan pemerintah tidak hanya berbasis teori, tapi juga empirik. Ini sudah menjadi tradisi penetapan awal bulan di Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut, Cecep memaparkan hasil hisab yang menunjukkan tinggi hilal dan elongasi di seluruh wilayah Indonesia berada dalam rentang yang signifikan.
“Pada hari rukyat tanggal 27 Mei 2025 M, tinggi hilal di seluruh wilayah NKRI antara 0 drajat 44’ 09" (0,749 drajat) sampai 3 drajat 12’ 17” (3,20 drajat), dan elongasi antara 5 drajat 50’ 38” (5,84 drajat) sampai 7 drajat 06’ 16” (7,10 drajat). Data ini menunjukkan bahwa sebagian wilayah telah memenuhi ambang batas visibilitas,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa meskipun secara hisab kriteria telah terpenuhi, keputusan resmi tetap menunggu hasil laporan rukyat dari lapangan.
“Oleh karenanya menjelang awal Zulhijah 1446 H pada hari rukyat di daerah yang telah memenuhi imkan rukyat ini secara teoritis memungkinkan hilal dapat dirukyat. Hal ini menjadi kunci pengambilan keputusan dalam Sidang Isbat,” imbuhnya.
Dengan terpenuhinya syarat visibilitas hilal di sejumlah wilayah, Cecep menyatakan optimisme bahwa awal Dzulhijjah 1446 H akan dapat ditetapkan dengan dasar ilmiah yang kuat dan potensi keseragaman yang tinggi.
“Data hisab menunjukkan kesiapan. Lokasi seperti Aceh menjadi contoh. Tinggal menunggu konfirmasi dari rukyat di lapangan,” pungkasnya.
***tags: #sidang isbat #hisab #dzulhijjah #rukyat
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

KAI Daop 4 Perbaiki Perlintasan Sebidang Jalan Kaligawe Raya Semarang
13 Juli 2025

KAI Daop 4 Semarang Gelar Mini Fair di Stasiun Tawang
13 Juli 2025

Lima Kapal Hasil Tangkapan akan Dihibahkan ke Nelayan
12 Juli 2025

Kasus Pupuk Palsu Berpotensi Rugikan Petani Rp3,2 Triliun
12 Juli 2025

MUI Angkat Bicara soal Maraknya Kabar Prostitusi di IKN
12 Juli 2025

MUI Undang Pebisnis Sound Horeg Bahas Fatwa
12 Juli 2025

Undip Ciptakan Robot Pemain Basket, Diklaim Bisa Bikin Panik Lawan
12 Juli 2025

Perkuat Sinergitas Keamanan, Lapas Brebes Terima Tim Sambang Polres
12 Juli 2025

Menag Nasaruddin Umar Sebut Haji Jalur Laut Belum Jadi Agenda Resmi
12 Juli 2025