Gubernur Jateng Bidik Peluang Pengelolaan Sampah Berbasis Desa
Sampah rumah tangga yang dari sejauh ini sudah ada yang dipisah, tapi sebagian masyarakat ada juga yang belum memilah.
Kamis, 29 Mei 2025 | 10:59 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Pemalang- Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan potensi pengelolaan sampah berbasis desa cukup besar untuk dikembangkan.
Hal itu disampaikan setelah melihat langsung tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Rabu, 28 Mei 2025.
BERITA TERKAIT:
Antisipasi Dampak Tarif Trump, Gubernur Jateng Siapkan Langkah Mitigasi
Peraturan UMK 2026 sedang Dikaji, 11 Daerah di Jateng jadi Lokasi Survei
Kukuhkan Kepala Perwakilan BPKP Jateng, Gubernur Luthfi Berharap Sinergi Antar Instansi Ditingkatkan
KSAL Cup Hiu Selatan International Hard Enduro Tuai Apresiasi Peserta Luar Negeri
Kompetisi KSAL Cup Hiu Selatan International Hard Enduro Diikuti 1.500 orang dari Lintas Negara
"Kita coba dorong pengolahan sampah berbasis desa. Di Desa Penggarit ini sudah menerapkan penanganan sampah basis desa itu. Artinya, satu desa ini sudah dikelola sendiri sampahnya," katanya.
pengelolaan sampah yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Penggarit tersebut bahkan dapat dijadikan role model atau rujukan bagi desa-desa lain di Jawa Tengah.
Menurut Luthfi, jika sekitar 8.563 desa di Jawa Tengah memiliki satu tempat pengolahan sampah terpadu maka penanganan sampah akan selesai di tingkat desa.
"Pengelolaan ini akan kita jadikan role model, nanti akan kita diskusikan dengan dinas. Kalau desa saja sudah melaksanakan ini, selesai itu (masalah sampah)," ujar Luthfi didampingi oleh Bupati Pemalang Anom Widiyantoro dan Kêpala Desa Penggarit Imam Wibowo.
Hasil pengolahan di TPST Desa Penggarit juga memiliki banyak fungsi. Misalnya ada yang diolah menjadi pupuk organik, pengurai amoniak, dan lainnya. Hal itu dinilai sangat efektif, lantaran biaya untuk membuat TPST tersebut juga tidak terlalu tinggi.
Luthfi menyatakan apresiasinya kepada bupati dan kepala desa yang telah menginisiasi tempat pengolahan sampah berbasis desa ini.
Sementara itu, Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo menjelaskan bahwa TPST tersebut didirikan menggunakan APBDes, total anggaran yang dikeluarkan untuk mesin dan shelter mencapai sekitar Rp400 juta. Setidaknya dalam sehari dapat mengolah sampah sebanyak tiga unit dump truck.
Dibeberkan dia, sampah rumah tangga yang dari sejauh ini sudah ada yang dipisah, tapi sebagian masyarakat ada juga yang belum memilah.
“Sampah yang masuk ke sini sudah tidak punya nilai ekonomi, lalu diproses. Kemudian ada yang khusus dari sampah organik seperti sisa pakan ternak dan sisa kotoran kandang ayam, diolah di sini nanti jadi bio karbon," papar Imam.
Adapun dalam kunjungannya ke Desa Penggarit tersebut, Ahmad Luthfi sempat melihat praktik Koperasi Desa Putih yang sudah berjalan. Selain itu, ia juga melihat potensi wisata dan pertanian di desa tersebut.
***tags: #gubernur jawa tengah #ahmad luthfi #pengelolaan sampah #kabupaten pemalang
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

DPRD Kota Semarang Dorong Perda Pesantren untuk Penguatan Moral Generasi Muda
12 Juli 2025

Rektor UPGRIS: Tata Ruang IsiuKrusial Tapi Belum Prioritas Nasional
11 Juli 2025

LKPP-Kemenkop Bersinergi Dorong Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ekonomi
11 Juli 2025

Pemkot Semarang Siap Hidupkan Kembali Waroeng Semawis
11 Juli 2025

DPRD Soroti Kinerja Driver usai Kecelakaan Maut Trans Semarang di Klipang
11 Juli 2025

Penonton Film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" Capai Lebih dari 621 Ribu
11 Juli 2025

Tim PkM USM Ajak Gen Z Kelola Keungan secara Baik
11 Juli 2025

BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Berawan pada Jumat
11 Juli 2025

Wali Kota Semarang Agustina Dorong Kebangkitan Pasar Tradisional dan UMKM
11 Juli 2025