ICOLEG 2025: UNDIP Dorong Hukum Progresif untuk Keadilan Lingkungan di Tengah Ketidakpastian

KUASAKATACOM, Semarang – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (FH Undip) kembali menyelenggarakan konferensi internasional dua tahunan, The 4th International Conference on Law, Economic, and Governance (ICOLEG 2025) pada 3–4 Juni 2025 di Gumaya Tower Hotel, Semarang. Dengan mengangkat tema “Progressive Law and Sustainable Development Goals: A Catalyst for Environmental Justice in Global Uncertainty”, konferensi ini menjadi ajang strategis bagi akademisi dan praktisi hukum dari dalam dan luar negeri untuk berdiskusi tentang peran hukum dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Konferensi dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV Undip, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D., serta Dekan FH Undip, Prof. Dr. Retno Saraswati, S.H., M.Hum.. Dalam sambutannya, Wijayanto menyatakan bahwa ICOLEG merupakan salah satu konferensi akademik unggulan Undip yang menunjukkan komitmen universitas terhadap isu lingkungan global.

BERITA TERKAIT:
Piala Rektor UNDIP OPEN 2025: Kejuaraan Bulutangkis Tumbuhkan Prestasi Atlet Nasional
Undip Ciptakan Robot Pemain Basket, Diklaim Bisa Bikin Panik Lawan
Undip dan Pemprov Jateng Kolaborasi Bangun Hybrid Sea Wall di Demak, Solusi Berkelanjutan Atasi Rob
Undip Tegaskan Komunikasi Publik Punya Tugas Penting
Menteri P2MI Resmikan Hadirnya Migrant Center di Undip Semarang

“Kami ingin membangun kesadaran kolektif bahwa tanpa aksi nyata, pembangunan berkelanjutan tidak akan terwujud. Konferensi ini adalah bentuk kontribusi Undip untuk mencari solusi atas berbagai krisis lingkungan,” jelas Wijayanto, Sabtu (7/6).

Senada, Prof. Retno menambahkan bahwa FH Undip secara aktif merespons tantangan lingkungan melalui pendekatan hukum progresif. Ia berharap konferensi ini menghasilkan kontribusi ilmiah nyata yang bisa memperkuat perlindungan hak masyarakat atas lingkungan hidup yang sehat.

Ketua pelaksana, Diastama Anggita Ramadhan, S.H., LL.M., melaporkan bahwa konferensi tahun ini berhasil menarik 101 artikel ilmiah, dan 89 di antaranya dipresentasikan setelah melalui seleksi ketat. ICOLEG 2025 juga menghadirkan delapan keynote speaker dari Indonesia, Australia, Malaysia, dan Belanda, yang membahas berbagai topik mulai dari blue economy, hukum air, hingga perdagangan bebas dan pajak karbon.

Beberapa nama pembicara penting antara lain:

Prof. Dr. Nanik Trihastuti (Undip) membahas paradigma ekonomi biru,

Prof. Louis Kotze (Wageningen University, Belanda) mengulas hukum lingkungan dalam era Anthropocene,

Prof. Shawkat Alam (Macquarie University, Australia) memaparkan hubungan perdagangan bebas dengan tujuan pembangunan ekologis,

dan Ir. I Made Andi Arsana (UGM) menyampaikan isu perubahan iklim dan batas maritim.

Konferensi ini dibagi ke dalam tiga scientific chambers: Environmental Law, Economic and Governance, Environmental Justice and Progressive Law, serta Climate Action in Global Uncertainty. Tiap sesi membedah peran hukum dalam menjawab tantangan lingkungan global dengan pendekatan lintas disiplin dan kebijakan.

Sebagai penutup, penghargaan Best Paper diberikan kepada F.X. Adji Samekto lewat makalahnya tentang peran hukum progresif dalam menghadapi dampak neoliberalisme dan deforestasi. Sedangkan Best Presenter diraih oleh Jeremy Zefanya Yaka Arvante.

ICOLEG 2025 mempertegas posisi Undip sebagai aktor penting dalam peta akademik internasional, khususnya dalam mendorong kolaborasi dan inovasi hukum untuk keberlanjutan dan keadilan lingkungan di tengah dinamika global yang kian kompleks.