Pemkot Semarang Dukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Pondok Pesantren
langkah strategis
Senin, 09 Juni 2025 | 13:00 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Semarang – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang menyambut baik dan mengapresiasi berbagai program kedaulatan pangan, termasuk yang dilakukan pondok pesantren Sunan Gunung Jati Ba'alawi Kecamatan Gunung Pati yang tengah mempersiapkan diri sebagai pusat kejuruan pertanian di Kota Semarang.
"Terima kasih atas inisiasinya. Saya percaya ini sebagai langkah strategis pondok pesantren dalam mendukung, memperkuat, sekaligus menyukseskan ketahanan pangan khususnya di Kota Semarang," ujar Iswar Aminuddin, Plh. Wali Kota Semarang, saat menghadiri kegiatan Silaturahmi Ulama dan Umara, Minggu (8/6).
BERITA TERKAIT:
Temui Puluhan Mahasiswa Unnisula, Agustina: PR Kota Semarang Sangat Banyak
Kendalikan Pencemaran Udara, Pemkot Semarang Akan Gelar Uji Emisi Kendaraan Bermotor
Pemkot Semarang Dukung Sambiroto Jadi Kampung Proklim Lestari
Pemkot Semarang Gerak Cepat Tangani Aduan Insfrastruktur
Pemkot Semarang Dukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Pondok Pesantren
Iswar menjelaskan kondisi Indonesia dan dunia yang sedang menghadapi berbagai tantangan, termasuk di sektor lingkungan dan pangan, mendorong pemerintah untuk melibatkan semua pihak untuk mengurai persoalan alam maupun menguatkan pembangunan ketahanan pangan nasional.
"Berbicara tentang ketahanan pangan, maka kita juga berbicara perihal alam dan lingkungan. Aspek lingkungan memainkan peran sentral dalam memastikan ketersediaan pangan. Oleh karenanya, kita tidak bisa mengabaikan begitu saja pertimbangan lingkungan," katanya.
Dirinya mengungkapkan rasa salutnya kepada pondok pesantren Sunan Gunung Jati Ba'alawi yang ingin memaksimalkan perannya menjadi sub sistem dalam sektor pertanian, menjadi lembaga pendidikan yang turut berperan aktif menghasilkan santri dengan pengetahuan agama yang kuat serta mengajarkan keterampilan pengelolaan sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan.
"Sudah saatnya pondok pesantren tidak hanya berbicara tentang agama atau tentang hubungan interpersonal, tetapi juga harus mulai berbicara pada tataran permasalahan lingkungan, ekologi, dan ketahanan pangan," imbuh Iswar.
Pada kesempatan tersebut, Iswar membeberkan upaya-upaya penting dalam mencapai ketahanan pangan, yakni memprioritaskan diversifikasi pangan lokal berkelanjutan dengan memanfaatkan ketersediaan lahan agar kemandirian pangan terjaga dan menutup keran impor produk pangan.
Dia juga menambahkan perlunya keterlibatan semua elemen masyarakat atau komunitas guna membangun jaringan dukungan yang kuat untuk meningkatkan akses pangan maupun menciptakan solusi untuk ketahanan pangan.
"Karena yang kita bangun adalah sebuah sistem dari hulu ke hilir, maka perlu membuka diri dan berkolaborasi dengan banyak komunitas agar program pertanian ini berkelanjutan dan nilai manfaatnya bisa menyebar ke masyarakat yang lebih luas," ujarnya.
Selain itu, Iswar menekankan perlunya pengembangan sistem integrasi pertanian cerdas yang menghubungkan antara pertanian, lingkungan, dan teknologi dalam mendukung ketahanan pangan. Dirinya mengakui jika selama ini sistem pengelolaan pertanian yang berjalan masih bersifat tradisional, dan berharap sistem terintegrasi pertanian modern tersebut bisa segera terwujud.
Upaya memperkuat ketahanan pangan lainnya yakni melibatkan para santri untuk magang dan belajar teknik agribisnis kepada petani-petani lokal berpengalaman. Pemagangan, menurut Iswar, dinilai mampu meningkatkan kualitas SDM pertanian, kompetensi keahlian, hingga menambah wawasan calon petani masa depan.
"Pemkot Semarang memiliki Urban Farming Corner milik Dinas Pertanian. Lokasi itu bisa dijadikan permodelan, tempat training untuk 400 santri pondok pesantren Sunan Gunung Jati Ba'alawi yang ingin belajar bertani dengan pola sistem manajemen yang lebih modern," tuturnya.
Ditambahkannya, Pemkot Semarang terus mendorong sejumlah program untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo terutama di bidang pangan. Pihaknya menekankan pentingnya pengembangan hilirisasi agroindustri untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi. Bahkan, pembangunan infrastruktur pangan mampu membuka peluang kerja serta meningkatkan daya saing pertanian atau produk pangan.
"Sekali lagi, pondok pesantren dapat memainkan perannya dalam pengembangan pertanian terpadu dan berkelanjutan. Untuk itu, ayo kita jadikan pondok pesantren sebagai pusat ketahanan pangan di Kota Semarang," pungkasnya.
***tags: #pemkot semarang #pertanian berkelanjutan #pondok pesantren
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Klasemen Leg Kedua SEA V League: Indonesia Masih di Puncak
20 Juli 2025

Liverpool Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Rekrut Hugo Ekitike
20 Juli 2025

Habib Ja’far Sebut 'Ngaji Soccer' MAS Dakwah Bil Hikmah Kreatif
20 Juli 2025

Densus 88 Tangkap Warga Terduga Teroris di Tolitoli
20 Juli 2025

Pesantren dan Kurikulum Cinta Dinilai Bisa Jadi Solusi Pembentukan Karakter Anak
20 Juli 2025

Cari berkah di Bulan Sura, Warga Desa Jambu Timur Krayahan Bubur Sura
20 Juli 2025

Heritage Colour Fun Run 2025 di Rest Area Banjaratma Brebes Berlangsung Meriah
20 Juli 2025

Sragen Dinilai Siap Jadi Rujukan Nasional
20 Juli 2025

Kalahkan Pedro Acosta, Marc Marquez Menangi Sprint Race MotoGP Ceko
20 Juli 2025

Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Sumarno: Perekonomian Meningkat
20 Juli 2025