Galakkan Deradikalisasi, Taj Yasin: Pemprov Jateng Gandeng 351 Orang Mitra

Pemprov Jateng telah menerbitkan Peraturan Gubernur No. 35 tahun 2022 tenteng Pencegahan dan Penganggulangan ektrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.

Sabtu, 14 Juni 2025 | 21:55 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga Januari 2025 telah membina mitra deradikalisasi sebanyak 351 orang. Jumlah itu terdiri dari 28 orang di Karesidenan Banyumas, 47 orang Karesidenan Pekalongan, 46 orang di Karesidenan Semarang, 16 orang di Karesidenan Pati, 23 orang di Karesidenan Kedu, dan 191 orang di Karesidenan Surakarta.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat menjadi keynote speech pada seminar “Menghadapi Tantangan Radikalisasi dalam Mempertahankan Ideologi Negara” di kampus FISIP Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, pada Sabtu, 14 Juni 2025.
 
"deradikalisasi ini harus kita galakkan terus, harus kita dorong. Maka pada hari ini saya senang sekali diundang mewakili Pak Gubernur untuk bicara tentang radikalisme di Indonesia,” ucapnya.

BERITA TERKAIT:
Berikut Jurus Pemprov Jateng Genjot Indeks Pembangunan Manusia pada 2025
Redam Gejolak Harga, Pemprov Jateng Kembali Gulirkan GPM di 10 Daerah
Pemprov Jateng Perkuat Sinergi dengan BKKBN Guna Percepat Penanganan Stunting
Pemprov Jateng Garap Terus Penlok Penambahan Lahan untuk Proyek Tol Semarang-Demak Seksi I
Gus Yasin: Pemprov Jateng Alokasikan Rp250 Miliar Lebih untuk Insentif Guru Agama

Bahkan, Pemprov Jateng telah menerbitkan Peraturan Gubernur No. 35 tahun 2022 tenteng Pencegahan dan Penganggulangan ektrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.

Ia menambahkan, kampus merupakan tempat bersatunya ragam pemikiran. Diharapkan, pemikiran-pemikiran itu mampu berkontribusi terhadap kemajuan masyaraat Jawa Tengah.  

Pada kesempatan yang sama, Rektor Undip  Semarang,  Suharnomo mengatakan, kampus merupakan etalase pemikiran, yang terbuka untuk didiskusikan. Melalui seminar tersebut, kampus ingin mendapatkan informasi yang benar. Oleh karenanya, dihadirkan para pakar untuk memperoleh informasi yang cover both side. 

"Tidak ada yang perlu ditutup tutupi, mari didiskusikan saja, fakta yang ada di lapangan, dan dalam koridor NKRI," ujarnya.

Menurutnya, pemikiran yang ada hendaknya didiskusikan secara terbuka sehingga masyarakat kampus juga mendapatkan inside dari pakar yang benar yang jernih dan tajam. 

***

tags: #pemerintah provinsi jawa tengah #deradikalisasi #taj yasin maimoen #karesidenan semarang #terorisme

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI