Rumah BUMN SIG Sukses Dorong Kopi Lelet Pandawa Tembus Pasar Nasional

SIG terus berkomitmen mendampingi UMKM melalui program pembinaan di RB Rembang. 

Senin, 16 Juni 2025 | 08:55 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Rembang- Di balik seduhan hangat yang menguar dari setiap cangkir Kopi Lelet Pandawa, tersimpan kisah inspiratif pemberdayaan ekonomi lokal dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Produk unggulan UMKM ini tak hanya melestarikan tradisi minum Kopi masyarakat pesisir utara Jawa, tetapi juga menunjukkan bahwa produk lokal bisa bersaing di tingkat nasional.

BERITA TERKAIT:
Rumah BUMN SIG Sukses Dorong Kopi Lelet Pandawa Tembus Pasar Nasional
Beri Kontribusi Positif, Pemerintah Tetapkan Pabrik PT Semen Gresik di Rembang sebagai Objek Vital Nasional Bidang Industri
Edukasi UMKM, Semen Gresik Inisiasi Rumah BUMN Rembang

Di bawah binaan Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Kabupaten Rembang—yang dikelola oleh anak usahanya, PT Semen Gresik—Kopi Lelet Pandawa mengalami pertumbuhan bisnis yang signifikan.

Mohammad Totok Wahyudi (42 tahun), pemilik Kopi Lelet Pandawa asal Desa Sendangagung, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, mengungkapkan rasa syukurnya karena menjadi bagian dari RB Rembang sejak 2020.

Pria yang akrab disapa Totok itu mengakui bahwa peran RB Rembang sangat besar dalam mengembangkan usahanya.

Ia tidak hanya mendapat pelatihan administratif dan manajemen bisnis, tetapi juga dukungan dalam penguatan merek (branding) serta perluasan pasar melalui digital marketing yang membuat daya saing produknya semakin kuat.

“Dulu saya hanya berangkat dari semangat ingin menjaga tradisi minum Kopi di pesisir Kabupaten Rembang. Namun setelah bergabung dengan RB Rembang, kami mendapatkan banyak pelatihan, peluang untuk promosi, hingga perluasan jejaring usaha, yang justru membuat saya lebih termotivasi untuk terus melangkah maju,” ujar Totok.

Usaha yang dimulai Totok sejak Oktober 2019 dengan modal awal Rp25 juta kini telah berkembang pesat, terutama dalam hal pemasaran.

Awalnya, dengan hanya menggunakan alat sangrai sederhana, ia memperkenalkan racikan Kopi khasnya kepada kerabat, lalu memasarkan secara mandiri ke toko kelontong dan pasar tradisional.

Kini, usaha Kopi Lelet Pandawa didukung oleh 14 karyawan dari Desa Sendangagung yang terlibat dalam proses produksi, pengemasan, hingga distribusi.

Selain di Rembang, produk ini telah menembus pasar daerah lain seperti Blora, Pati, Kudus, Jepara, Demak, dan Tuban di Jawa Timur. Bahkan berkat peran e-commerce, Kopi Lelet Pandawa kini bisa dinikmati oleh konsumen di Provinsi Jawa Barat, Kalimantan, hingga Bali. Dikenal karena kualitas premium dan racikan otentik tanpa campuran, Kopi ini dijual dengan harga Rp19 ribu per bungkus.

Kini, Totok berhasil menjual hingga 2.100 bungkus per hari, menghasilkan omzet rata-rata Rp30 juta per hari.

”Alhamdulillah, banyak sekali manfaat yang saya rasakan semenjak menjadi bagian dari RB Rembang. Bahkan, kami dibantu membangun jaringan dengan sesama pegiat UMKM. Terima kasih SIG dan Semen Gresik, semoga ke depan semakin banyak UMKM yang bisa dirangkul. Semua pengalaman ini membuat kami semakin termotivasi untuk terus berkembang,” imbuh Totok.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menegaskan bahwa SIG terus berkomitmen mendampingi UMKM melalui program pembinaan di RB Rembang. Upaya ini telah melahirkan banyak pelaku usaha sukses yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan lapangan pekerjaan.

“Sejak beroperasi pada 2020, Rumah BUMN SIG di Rembang telah mendampingi 495 UMKM naik kelas yang diikuti dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1.869 orang. Pencapaian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan lapangan kerja dan mendorong kewirausahaan, serta pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ujar Vita Mahreyni.

***

tags: #rumah bumn rembang #kopi #kabupaten rembang #pt semen indonesia (persero) tbk

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI