Pemkab Magelang Terus Edukasi Masyarakat Guna Kendalikan TBC

Salah satu hal yang ditekankan adalah tentang TBC laten, yaitu kondisi di mana seseorang terinfeksi namun belum menunjukkan gejala sakit. 

Jumat, 20 Juni 2025 | 06:57 WIB - Kesehatan
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Mungkid- Upaya pengendalian Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Magelang terus diperkuat dengan berbagai strategi dan program edukasi masyarakat. Dalam sebuah acara edukatif, dua narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang memaparkan kondisi terkini serta tantangan dalam pengendalian TBC. Sementara itu, seorang dokter spesialis paru membahas dan mengoreksi beberapa mitos yang masih beredar di masyarakat.

Radita, selaku perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, mengungkapkan bahwa pada 2025, diperkirakan akan ada 2.196 kasus TBC di Kabupaten Magelang, namun cakupan pengobatan baru mencapai 28%. Angka ini masih jauh dari target yang diharapkan.

BERITA TERKAIT:
Pemkab Magelang Terus Edukasi Masyarakat Guna Kendalikan TBC
Ciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Pemkab Magelang Terus Dorong Pengembangan Inovasi
Pemkab Magelang Telah Berangkatkan Lima Kloter Jemaah Haji
Pemkab Magelang Luncurkan Pelayanan Terpadu Sidang Itsbat Nikah dan Inovasi Menyala Anyar Gress
Agar Petani Tak Terdampak Bencana, Pemkab Magelang Siapkan Bantuan Pangan

"Masih terdapat kesenjangan besar antara jumlah kasus terduga dan yang sudah diperiksa serta diobati," jelasnya di Aula Balai Kesehatan masyarakat wilayah Magelang, Kamis (19/6/2025).

Dari total 10.695 terduga kasus, hanya 4.844 yang telah diperiksa, atau sekitar 45% dari target triwulan kedua. Selain itu, kasus TBC Resistan Obat (RO) juga menjadi perhatian, dengan tiga kasus yang sudah terkonfirmasi.

Indikator lainnya, seperti investigasi kontak, pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT), dan keberhasilan pengobatan, juga masih di bawah target. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Magelang masih menghadapi tantangan besar dalam hal deteksi dini, capaian pengobatan, dan keterlibatan masyarakat.

Meluruskan Mitos: Fakta Medis dari Spesialis Paru
Sesi kedua diisi oleh dr. Wildan Ferdian, SpP, yang membahas tema "Mitos dan Fakta tentang TBC". Ia menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang masih percaya bahwa TBC adalah penyakit keturunan, menular melalui peralatan makan, atau hanya menyerang paru-paru.

"TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis, dan bisa menyerang organ lain seperti otak, tulang, bahkan mata," tegasnya.

Ia juga membantah mitos bahwa merokok menyebabkan TBC secara langsung, meskipun merokok memang meningkatkan risiko infeksi karena melemahkan sistem imun dan merusak saluran pernapasan.

Salah satu hal yang ditekankan adalah tentang TBC laten, yaitu kondisi di mana seseorang terinfeksi namun belum menunjukkan gejala sakit. "Sekitar 1 dari 3 orang di dunia terinfeksi TBC laten, dan 5-10% di antaranya bisa berkembang menjadi TBC aktif," ujarnya.

Dokter Wildan juga menekankan pentingnya pengobatan yang tuntas, meskipun gejala mulai hilang setelah dua minggu. Ia menyayangkan masih ada anggapan bahwa pengobatan bisa dihentikan begitu seseorang merasa sehat.

Acara ini merupakan bagian dari komitmen untuk mengeliminasi TBC di Kabupaten Magelang pada tahun 2027. Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang terus menggalakkan skrining aktif di populasi tertentu, memperluas pemberian TPT, serta mengedukasi masyarakat untuk menghilangkan stigma dan meningkatkan kesadaran.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan partisipasi masyarakat, diharapkan beban TBC di Kabupaten Magelang dapat ditekan secara signifikan menuju target eliminasi nasional.
 

***

tags: #pemerintah kabupaten magelang #tuberkulosis #dokter spesialis #masyarakat #dinas kesehatan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI