Israel Dilanda Krisis Amunisi Usai 12 Hari Gempur Iran

Israel telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran sejak 13 Juni lalu dengan tuduhan bahwa Iran menjalankan program nuklir militer secara rahasia.

Rabu, 25 Juni 2025 | 15:15 WIB - Internasional
Penulis: Rahardian Haikal Rakhman . Editor: Rahardian

KUASAKATACOM, Moskow - Militer Israel dikabarkan mulai kehabisan senjata dan amunisi usai 12 hari berperang melawan Iran. Dilansir sejumlah pejabat AS tanpa menyebutkan nama, NBC News melaporkan bahwa Israel mengalami kekurangan sejumlah senjata penting, terutama amunisi pada Selasa (25/6).

Israel telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran sejak 13 Juni lalu dengan tuduhan bahwa Iran menjalankan program nuklir militer secara rahasia.

BERITA TERKAIT:
Dubes Iran Sebut Tak Terjadi Gencatan Senjata Antara Iran dan Israel
Israel Lancarkan Serangan Udara Baru di Lebanon Selatan
AS Pasok Penjualan Sistem Panduan Bom Rp8,2 Triliun untuk Israel
Iran Sebut Korban Jiwa Akibat Konflik dengan Israel Capai 935 Jiwa
Komandan Senior IRGC Gugur dalam Serangan Israel Usai Gencatan Senjata

Sebagai balasan, Iran meluncurkan "Operation True Promise 3" pada hari yang sama dan menghantam sejumlah target militer di Israel. Iran sendiri membantah mengembangkan program nuklir untuk kepentingan militer.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengaku belum menemukan bukti nyata bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, menurut pernyataan Direktur Jenderal Rafael Grossi pada 18 Juni.

Di tengah ketegangan Iran-Israel, Amerika Serikat memperkeruh situasi dengan menyerang tiga fasilitAS nuklir Iran pada 22 Juni.

Sebagai balasan, Iran menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik militer AS di Qatar pada 23 Juni.

Malam harinya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata untuk mengakhiri perang selama 12 hari. Pada Selasa (25/6), dia menyatakan bahwa gencatan senjata di antara kedua negara telah resmi berlaku.

Mantan Duta Besar Inggris untuk Suriah, Peter Ford, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa ada kemungkinan besar gencatan senjata akan bertahan meskipun ada pelanggaran. Menurut dia, Israel kini kehabisan daya tempur dan lebih membutuhkan perdamaian dibanding Iran.

***

tags: #israel #gempuran iran #as

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI