Undip dan Pemprov Jateng Kolaborasi Bangun Hybrid Sea Wall di Demak, Solusi Berkelanjutan Atasi Rob
“Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi pendekatan terpadu yang memadukan teknik rekayasa dan aspek ekologis secara partisipatif. Undip hadir bukan hanya mencetak ilmu, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat
Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:17 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang — Wilayah pesisir utara Pulau Jawa, khususnya Kabupaten Demak dan sekitarnya, tengah menghadapi tantangan serius berupa banjir rob yang semakin parah dari tahun ke tahun, ditambah dengan ancaman penurunan muka tanah (land subsidence).
Untuk menanggapi persoalan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Universitas Diponegoro (Undip) merancang pembangunan Hybrid Sea Wall sebagai solusi penanggulangan banjir rob.
BERITA TERKAIT:
Piala Rektor UNDIP OPEN 2025: Kejuaraan Bulutangkis Tumbuhkan Prestasi Atlet Nasional
Undip Ciptakan Robot Pemain Basket, Diklaim Bisa Bikin Panik Lawan
Undip dan Pemprov Jateng Kolaborasi Bangun Hybrid Sea Wall di Demak, Solusi Berkelanjutan Atasi Rob
Undip Tegaskan Komunikasi Publik Punya Tugas Penting
Menteri P2MI Resmikan Hadirnya Migrant Center di Undip Semarang
Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., menegaskan bahwa inovasi Hybrid Sea Wall ini merupakan wujud komitmen Undip menghadirkan solusi berbasis riset untuk mengatasi persoalan strategis bangsa, terutama terkait perubahan iklim dan krisis wilayah pesisir.
“Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi pendekatan terpadu yang memadukan teknik rekayasa dan aspek ekologis secara partisipatif. Undip hadir bukan hanya mencetak ilmu, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya, Sabtu (5/7/2025).
Prof. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si., Ketua Tim Pengendalian Banjir dan Rob dari LPPM Undip sekaligus pakar Coastal Engineering, menekankan pentingnya pendekatan hybrid untuk kawasan pesisir Demak.
Menurutnya, pendekatan hybrid menggabungkan tanggul berbahan keras (hard structure) dengan elemen alami (soft structure) seperti pemulihan mangrove dan kawasan intertidal. Pendekatan ini dinilai lebih berkelanjutan karena mampu memadukan ketahanan fisik dengan fungsi ekologis.
“Restorasi mangrove menjadi elemen penting dalam desain hybrid karena mampu memperlambat energi gelombang, menahan sedimen, sekaligus menciptakan daratan baru secara alami,” jelas Prof. Denny.
Ia menambahkan, tanggul berbahan beton besar (giant sea wall) memang memiliki daya tahan kuat terhadap gelombang ekstrem, tetapi cenderung mahal, memakan waktu konstruksi lama, berpotensi mengganggu ekosistem, dan bahkan memindahkan masalah ke wilayah lain.
Sebaliknya, Hybrid Sea Wall yang akan digarap bersama Pemprov Jateng ini diharapkan mampu menghadirkan solusi adaptif dan ramah lingkungan, termasuk memulihkan kualitas air, akses nelayan, serta keberlangsungan ekonomi masyarakat pesisir.
“Kalau hanya membangun struktur tanpa memperhatikan drainase daratan atau tata ruang pesisir, air rob tetap bisa masuk dari arah lain, atau air tergenang karena tidak ada saluran keluar. Maka, semua harus terintegrasi,” tegasnya.
Prof. Denny juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat, kolaborasi lintas sektor, serta kesadaran bersama dalam menghadapi banjir rob. Menurutnya, persoalan pesisir bukan sekadar teknis, tetapi juga menyangkut dimensi sosial, ekonomi, dan budaya warga setempat.
Sebagai institusi riset, Undip mendukung penuh proyek ini melalui kajian ilmiah, pemetaan spasial, simulasi dinamika pantai, hingga edukasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Harapannya, konsep Hybrid Sea Wall ini dapat menjadi acuan nasional untuk pembangunan tanggul yang memadukan aspek ekologi dan ekonomi.
“Undip terus mendorong riset-riset aplikatif, bukan hanya membangun struktur, tetapi juga membangun ketahanan masyarakat,” pungkas Prof. Denny.
Inisiatif pembangunan Hybrid Sea Wall ini menegaskan peran Undip sebagai perguruan tinggi riset berkelas dunia yang peduli pada solusi nyata untuk masyarakat, sejalan dengan visi Kementerian Diktisaintek menciptakan kampus berdampak sosial dan lingkungan.
***tags: #undip #hybrid sea wall
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan Disertai Petir Hari Ini
14 Juli 2025

Liverpool vs Preston North End: The Reds Menang 3-1
14 Juli 2025

Bungkam PSG 3-0, Chelsea Juara Piala Dunia Antarklub 2025
14 Juli 2025

Sebanyak Tiga Pelaku Curanmor Ditangkap Polisi di Jaksel
14 Juli 2025

Kalahkan Tangerang, Bandung Juara HYDROPLUS Piala Pertiwi All Stars 2025
14 Juli 2025

Wali Kota Semarang Agustina Mulai Siapkan Ekowisata Mangrove di Tambakrejo
14 Juli 2025

Kemenkum RI Bersama Pemerintah Siapkan Peluncuran Koperasi Merah Putih
14 Juli 2025

Pemuka Agama Didorong untuk Berperan Bangun Kesadaran Ekologis
13 Juli 2025

Pemprov Jateng Dorong Pengembangan Energi Baru Terbarukan
13 Juli 2025