Wamen BUMN Minta Bantuan Ventilator ke Elon Musk

Perangkat dan biaya pengiriman gratis. Satu-satunya persyaratan adalah bahwa ventilator digunakan segera untuk pasien, tidak disimpan di gudang,"

Senin, 06 April 2020 | 13:39 WIB - Kesehatan
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta - Untuk melawan virus corona, Indonesia masih sangat kekurangan alat pelindung diri (APD) hingga ventilator. Kurangnya alat tersebut membuat Wakil Menteri BUMN Budi Gunawan Sadikin meminta bantuan pengusaha Amerika Serikat (AS), Elon Musk, membantu pengadaan ventilator.

Hal itu bisa dilihat di akun twitter pribadi Wamen Budi meminta bantuan kepada CEO SpaceX. Dalam twetnya wamen menuli.
 
"Kami mengelola 70 rumah sakit di Indonesia dengan sekitar 6.500 tempat tidur dan sedang mencari 300-400 ventilator secepat mungkin untuk digunakan mengatasi pasien corona," tulis Budi Sadikin dalam bahasa Inggris, Minggu (5/4).

BERITA TERKAIT:
461 Anak di Brebes Jadi Yatim-Piatu Akibat Covid-19, Baznas Berikan Santunan
Sempat Pamit dari Medsos, Deddy Corbuzier Ternyata Terpapar Covid-19
28 Anak di Klaten Jadi Yatim Piatu Lantaran Ortu Meninggal Covid-19
Gibran Terpapar Covid-19: Saya Sehat Tanpa Gejala
Ganjar: Situasi Sekarang Sedang Tidak Baik-baik Saja!

Budi Sadikin menulis permintaan tersebut setelah Elon Musk si 'Tony Stark dalam kehidupan nyata' menyatakan memiliki ventilator tambahan dan bakal dikirimkan ke seluruh dunia melalui Tesla. 

"Perangkat dan biaya pengiriman gratis. Satu-satunya persyaratan adalah bahwa ventilator digunakan segera untuk pasien, tidak disimpan di gudang," balas Elon Musk. 

Terkait tweet Wamen BUMN soal kekurangan dan permintaan bantuan kepada pendiri Tesla Motors itu dibenarkan oleh Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga. Menurut Arya, berbagai negara tengah berburu kebutuhan medis tersebut. "Memang saat ini semua negara berburu ventilator," ujar Arya saat dikonfirmasi wartawan, Senin (6/4).

Menteri BUMN Erick Thohir, sebelumnya juga mengakui kekurangan APD saat rapat virtual dengan Komisi VI DPR RI. Ia mengatakan, dari 500 ventilator yang diperlukan, baru tersedia seperlimanya. 

"Kami sudah mematok kira-kira berapa banyak pasien, kita memberanikan diri menaruh angka 10 ribu pasien. Kebutuhan APD kalau segitu ada 1,5 juta, jujur hari ini BUMN tidak punya. Ventilator dibutuhkan 500, BUMN baru punya seperlima," ungkap Erick, Jumat (3/4).

***

tags: #virus corona #update pemerintah #kementrian bumn

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI