Merumahkan 200 Staf, Liverpool Dikecam
Slogan You'll Never Walk Alone kini jadi kata kosong yang hilang makna.
Rabu, 08 April 2020 | 09:08 WIB - Olahraga
Penulis:
. Editor: Kuaka
KUASAKATACOM, SEMARANG - Gara-gara corona, kompetisi Liga Inggris dan lainnya harus terhenti sampai batas waktu tidak ditentukan. Tanpa adanya liga, maka pemasukan klub akan terganggu. Otomatis klub-klub Inggris harus menyesuaikan keuangannya dengan merumahkan banyak stafnya. Beberapa klub seperti Tottenham Hotspur, Liverpool, Norwich City, Newcastle United, dan Bournemouth melakukannya.
Liverpool, misalnya, memutuskan untuk merumahkan sementara klub non-pertandingan. Tujuannya adalah untuk tetap mengontrol pengeluaran klub di tengah seretnya pemasukan saat ini.
BERITA TERKAIT:
Darwin Nunez Dikabarkan Terbuka untuk Merapat ke Napoli
Florian Wirtz Pindah ke Liverpool Demi Trofi
Milos Kerkez Segera Merapat ke Liverpool
Liverpool Resmi Datangkan Florian Wirtz dari Leverkusen
Trent Alexander-Arnold akan Kenakan Nomor Punggung 12 di Real Madrid
Ini jelas menguntungkan klub dari segi keuangan karena menurut undang-undang ketenagakerjaan di Inggris, para pegawai yang dirumahkan berhak atas bantuan dari pemerintah berupa 80 persen dari gaji mereka. Pihak klub hanya perlu menyelesaikan 20 persen sisanya. Namun, ini terbatas untuk mereka yang berpenghasilan maksimal 2.500 pound dalam sebulan.
Langkah ini terbilang mengherankan karena sebelum pandemi ini menyebar, Liverpool termasuk salah satu klub di Inggris dengan pemasukan terbesar. Data dari Deloitte Football Money League memperlihatkan, dalam beberapa tahun terakhir, bahwa The Reds memperlihatkan grafik peningkatan yang konsisten dari segi pemasukan.
Liverpool mengantongi setidaknya 533 juta pound per Januari 2020. Terdapat peningkatan sebesar 78 juta dibandingkan musim sebelumnya, dalam rentang periode yang sama. Angka tersebut didapat dari bonus juara Liga Champions, sponsor, hingga hak siar pertandingan.
Padahal menurut Independent, langkah ini hanya membuat klub menghemat 1,3 juta pound per bulannya. Jelas jauh lebih kecil jika dibandingkan yang didapat Liverpool selama beberapa musim terakhir. Keputusan ini lantas mengundang protes. Bukannya menjamin kesejahteraan para pekerja di tengah pandemi, manajemen justru seperti berlindung di balik kebijakan untuk melepas tanggung jawab.
Kritik keras datang dari mantan pemain dengan jumlah pertandingan terbanyak kedua sepanjang sejarah klub, Jamie Carragher. "Juergen Klopp sudah menunjukkan kepeduliannya di awal. Para pemain senior juga setuju untuk dipotong gajinya. Kemudian, rasa hormat itu pun hilang," ucapnya di Twitter.
Apa yang disampaikan Carra memang benar adanya. Andy Robertson memberikan bantuan kepada enam lembaga yang bergerak membagikan makanan gratis bagi orang-orang tidak mampu. Semantara itu, Sadio Mane menyumbang 41 ribu pound kepada Komite Nasional di Senegal dalam menangani virus corona. Belum lagi pemain-pemain lain yang melakukan kebaikan serupa.
Liverpool memang bukan satu-satunya klub yang mengambil langkah ini. Sebelumnya, sudah ada Newcastle United, Tottenham Hotspur, Bournemouth, dan Norwich City. Sementara itu, Manchester City, tetap menjalankan beban operasional klub seperti biasa.
Manchester United Solskjaer mengatakan para pemain tidak pernah sekalipun berpikir egois untuk tidak mengalami potongan meski bergaji besar. Justru para pemain sudah siap untuk diturunkan gajinya agar klub tidak perlu merumahkan karyawannya.
"Menurut saya, Sepakbola selalu mudah dijadikan target. Buat saya tidak adil jika menunjuk satu pemain atau sekumpulan karena saya tahu para pemain sudah berkorban banyak untuk masyarakat, dan para pemain akan sangat membantu dalam situasi seperti ini," tutur Solskjaer seperti dikutip Sky Sports.
"Klub dan pemain tengah berdiskusi soal kontribusi apa yang bisa diberikan. Memang tidak mudah untuk semuanya, dan saya menilai tidak adil jika mereka dikritik," sambungnya.
Setelah hujan kritik deras menghujam, kebijakan tersebut dibatalkan tak banyak membantu citra manajemen Liverpool yang telah tercoreng.
Source: supersoccertv/skysport
***tags: #liverpool #sepakbola #corona di eropa
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Tindak Pidana ITE terkait Manipulasi Data Pribadi
24 Juni 2025

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Losmen Malang karena Pelaku Sakit Hati
24 Juni 2025

Ratusan Warga Binaan dan Petugas Lapas Brebes Ikuti Senam Sehat Bersama
24 Juni 2025

Seorang Anak Tega Aniaya Ibunya di Bekasi, Ini Tampangnya
24 Juni 2025

Pemprov Jateng Upayakan Pengelolaan Sampah Terpadu Aglomerasi antar Wilayah
24 Juni 2025

PSSI Bangun Sepak Bola Usia Dini di Papua
24 Juni 2025

Masyarakat Pesisir Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jateng
24 Juni 2025