Dukung Swasembada Pangan, Sragen Tanam Jagung Serentak Kuartal IV

Penanaman dilakukan di lahan seluas 2,7 hektare.

Kamis, 09 Oktober 2025 | 11:34 WIB - Ragam
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Sragen – Langit cerah menaungi hamparan lahan pertanian di Dukuh Pilangrejo, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, saat pelaksanaan Gerakan Tanam Jagung Serentak Kuartal IV Tahun 2025, Selasa (8/10/2025). Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung program swasembada Pangan Nasional 2025, melalui sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Jawa Tengah Irjen. Pol. Latif Usman, didampingi Bupati Sragen Sigit Pamungkas, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sragen AKBP Dewiyana Syamsu Indriasari, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Sragen.

BERITA TERKAIT:
Dukung Swasembada Gula Nasional, Sragen Tanam Perdana Bongkar Ratoon Tebu di Desa Mlale
Dukung Swasembada Pangan, Sragen Tanam Jagung Serentak Kuartal IV
Guna Sukseskan Swasembada Energi, PHE Agresif Lakukan Eksplorasi
Zulhas Lantik 8 Eselon I, Kemenko Pangan Siap Kejar Swasembada
Presiden Prabowo Tekankan Efisiensi APBN dan Prioritas Ketahanan Pangan

Penanaman dilakukan di lahan seluas 2,7 hektare, dengan bibit bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sragen.Selain penanaman, kegiatan ini juga diwarnai dengan Gerakan Pangan Murah dan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar. Polres Sragen menyediakan bahan pokok berupa beras 3 ton, minyak goreng 480 liter, dan gula 120 kilogram, dengan harga terjangkau. Harga beras Rp11.500/kg, minyak Rp15.500/liter, dan gula Rp16.000/kg. Sementara itu, pelayanan kesehatan meliputi pemeriksaan gigi, pemeriksaan umum, dan pembagian obat gratis.

Dalam kesempatan itu, Wakil Pemimpin Cabang Bulog Surakarta, Dicky Yusfarino, menjelaskan bahwa Polri kini mendapat tugas untuk melakukan pendampingan penanaman dan penyerapan hasil jagung dari petani.

“Kalau dulu ada program sergap gabah, sekarang giliran sergap jagung yang menjadi tanggung jawab jajaran kepolisian. Jagung ini nantinya juga akan menjadi bagian dari cadangan pangan pemerintah melalui program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jagung,” jelas Dicky.

Ia menambahkan bahwa pemerintah telah menetapkan harga acuan dasar jagung sebesar Rp6.400 per kilogram agar petani memperoleh harga jual yang layak. Bulog membeli jagung langsung dari petani dengan harga tersebut, kemudian menyalurkan kepada agen atau asosiasi peternak dengan harga Rp5.000 per kilogram, dan agen menjual kepada masyarakat atau peternak dengan harga maksimal Rp5.500 per kilogram. Menurut Dicky, selisih harga tersebut ditanggung oleh pemerintah sebagai bentuk subsidi, guna menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen sekaligus memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga.

Kabupaten Sragen disebut menjadi salah satu daerah penyumbang produksi jagung terbesar di wilayah Soloraya, dengan luas lahan mencapai sekitar 90 ribu hektare.

Kegiatan di Kabupaten Sragen ini juga terhubung secara daring dengan kegiatan nasional yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka dari Provinsi Banten, bersama  Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam sambutannya, Wapres Gibran menekankan pentingnya kerja kolaboratif lintas instansi untuk mewujudkan kemandirian pangan.

“Kami mempunyai kewajiban memastikan visi dan misi Presiden berjalan dengan baik, salah satunya melalui ketahanan pangan. Cara kerja seperti ini harus kita teruskan, kerja bersama, kerja kolaboratif lintas sektor, lintas instansi,” tutur Wapres Gibran.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam gerakan ini.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kerja keras Bupati, Kapolres, TNI, Forkopimda, dan para petani yang sudah bergerak bersama. Mari terus perkuat inovasi pertanian, mulai dari penyediaan bibit unggul, pengendalian hama, hingga pemanfaatan teknologi modern,” lanjutnya.

Wapres Gibran menambahkan bahwa hingga kuartal ketiga tahun 2025, total produksi jagung nasional telah mencapai 2,8 juta ton, dan diharapkan meningkat pesat dengan dimulainya penanaman serentak di kuartal keempat ini.

“Saya berharap hasil panen bukan hanya angka di atas kertas, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para petani dan masyarakat,” pungkasnya.

***

tags: #swasembada #sragen

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI