Zakat dan Wakaf Disebut sebagai Pilar Kesejahteraan
Pesan ini disampaikan Sekjen Kemenag saat memberikan sambutan pada Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025.
Kamis, 09 Oktober 2025 | 18:05 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta — Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin, menegaskan bahwa Keuangan Sosial Islam adalah pilar fundamental yang dimiliki umat untuk memberantas kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Sekjen Kemenag menyerukan bahwa membantu mengentaskan kemiskinan adalah fardhu ain (kewajiban personal) bagi setiap Muslim yang mampu.
Pesan ini disampaikan Sekjen Kemenag saat memberikan sambutan pada Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di Jiexpo Convention Center pada Rabu (08/10/2025).
BERITA TERKAIT:
Lewat Program BMM–MADADA, Kemenag Salurkan Modal Usaha untuk 8.600 Mustahik
Kemenag Tegaskan Misi Dakwah Ekoteologi dan Kurikulum Cinta
Kemenag Dorong Pesantren Bangun Budaya Aman dan Sistem Deteksi Dini Kekerasan Seksual
Imam Masjid dan ASN Kemenag Diajak Jadi Teladan Umat
Puluhan Aktivis Remaja Masjid Indonesia Antusias Ikuti Silatnas 2025
Potensi Pengentasan Kemiskinan
Kamaruddin Amin menyoroti bahwa Indonesia masih memiliki jutaan pengangguran terbuka dan angka kemiskinan yang tinggi. Namun demikian, umat Islam juga memiliki konsep Keuangan Sosial yang sangat kuat, termasuk Zakat, wakaf, infak, dan sedekah.
"Menurut ajaran agama, mengentaskan kemiskinan merupakan kewajiban bagi setiap individu yang memiliki kemampuan. Hal itu bersifat personal, yakni fardhu ain sesuai kapasitas," tegas Sekjen Kemenag.
Sekjen Kemenag optimis, jika potensi Zakat dan wakaf dimaksimalkan oleh 87% umat Islam di Indonesia, terutama kelas menengah yang jumlahnya hampir 100 juta orang, tidak akan ada lagi orang miskin (kaum mustadh'afin) di Indonesia.
Menggalakkan wakaf Uang
Untuk mewujudkan potensi ini, Kemenag mendorong gerakan wakaf uang yang masif. Kamaruddin Amin yakin, kontribusi kecil seperti Rp10.000 per orang sudah dapat menghasilkan triliunan rupiah dan menjadi amal jariyah yang abadi.
"Yang kita inginkan adalah kita membuat legacy, kita membangun amal jariyah kita bersama," ujar Kamaruddin, menyerukan seluruh ASN Kemenag untuk menjadi teladan dalam menggerakkan wakaf uang.
wakaf Aset Pendidikan
Meskipun banyak aset wakaf berupa tanah yang idle (menganggur), Sekjen Kemenag menegaskan bahwa wakaf untuk pendidikan telah membuktikan kontribusi fundamental.
"Pendidikan Indonesia kolaps tanpa wakaf, terutama pendidikan Islam karena madrasah, pondok pesantren itu di atas tanah wakaf. Jadi itu sudah sangat produktif, tidak bisa dinilai itu berapa kontribusi wakaf terkait dengan pendidikan, sangat fundamental, sangat sentral sekali perannya," jelas beliau.
Kemenag, bersama Badan wakaf Indonesia (BWI), akan terus berupaya mengintegrasikan seluruh data Zakat dan wakaf di Indonesia, termasuk tanah wakaf yang idle, untuk disalurkan kepada usaha kecil menengah, memastikan aset umat bergerak menuju keberkahan.
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
OJK Cabut Izin Usaha PT Crowde di Jakarta
12 November 2025
KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 540.136 Penumpang KA di Oktober 2025
12 November 2025
KAI Buka Pemesanan Tiket Nataru secara Bertahap
12 November 2025
Hari Pahlawan, Telkomsel Gelar Operasi Katarak untuk Veteran dan Keluarganya di Surabaya
12 November 2025
Edit Foto Siswi-Alumni Sekolah Negeri di Semarang, Chiko Jadi Tersangka
12 November 2025
Paduan Suara Unwahas Semarang Raih Dua Medali Emas di MCE ICF Kuala Lumpur
12 November 2025
DPRD Dorong Pemkot Semarang Bangun Jembatan Metro 2 Tembalang yang Hancur Terseret Banjir
12 November 2025
Dorong Budaya Inovasi, UNNES Berikan Penghargaan Melalui Innovation Award 2025
12 November 2025

