Permintaan APD Tinggi, Bahan Baju "Hazmat" Sulit Diperoleh

Satu setel baju hazmat dijual  Rp 75.000. Harga ini sudah menyesuaikan bahan baku dengan tenaga kerja. Sebelumnya kami konsultasikan ke RSUD Bumiayu dan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Sudah dinyatakan memenuhi standar medis,”

Rabu, 15 April 2020 | 11:40 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Brebes - Banyaknya permintaan alat pelindung diri (APD) membuat beberapa bahan baku kian sulit dicari, seperti bahan baku baju alat pelindung diri (APD) jenis baju hazmat mulai sulit diperoleh menyusul permintaan tinggi baju pelindung kesehatan bagi tenaga medis itu.

“Permintaan baju hazmat masih tinggi. Namun akhir akhir ini bahan bakunya sulit diperoleh. Barangnya bukan tidak ada, tapi susah mencarinya,” kata Frida Ariyani, pemilik usaha Konveksi Damu Creative di Desa Adisana, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Rabu (15/4/2020)

BERITA TERKAIT:
Merasa Terbuang ke SCJ, Pedagang Konveksi Tuntut Masuk Kembali ke Johar Utara
Permintaan APD Tinggi, Bahan Baju "Hazmat" Sulit Diperoleh

Frida menceritakan usahanya semula hanya melayani pembuatan seragam, kaus, jaket dan topi. Sedangkan untuk Baju hazmat dan masker dia baru produksi sejak dua bulan terakhir setelah mendapatkan permintaan dari RSUD Bumiayu. ”Khusus baju hazmat menggunakan bahan baku spundbond 75 gram,” Lanjutnya.

Frida mengungkapkan dia saat ini dibantu 10 orang tenaga penjahit, setiap harinya dia mampu memproduksi 300 setel baju hazmat. Jumlah itu bisa bertambah menjadi 500 setel jika pengerjaannya dilembur. 

”Satu setel baju hazmat dijual  Rp 75.000. Harga ini sudah menyesuaikan bahan baku dengan tenaga kerja. Sebelumnya kami konsultasikan ke RSUD Bumiayu dan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Sudah dinyatakan memenuhi standar medis,” ungkapnya yang menyebut APD produksinya memenuhi standar medis.

Frida yang juga merupakan karyawan RSUD Bumiayu itu mengaku selain tidak hanya memenuhui kebutuhan APD di RSUD Bumiayu dan Dinas Kesehatan, permintaan APD juga datang dari sejumlah rumah sakit di Semarang dan Jawa Barat.”Sebisa mungkin kita penuhi karena APD ini sangat dibutuhkan oleh tenaga medis dalam penanganan Covid-19,” ujarnya.

Wijayanto Kasi Pelayanan RSUD Bumiayu, saat ditemui wartawan mengatakan pihaknya menggandeng usaha Konveksi lokal untuk menjawab kelangkaan APD. ”APD sulit diperoleh, kalaupun ada harganya tidak masuk akal. Inilah mengapa kami menggandeng Konveksi lokal,” katanya.

Dengan cara tersebut, kebutuhan APD bagi tenaga medis di RSUD Bumiayu bisa cepat terpenuhi, sekaligus  memberi peluang usaha lokal terus bekerja di tengah pandemi corona.

***

tags: #konveksi #brebes #umkm #virus corona

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI