Mamuju Tiadakan Salat Idul Fitri

KUASAKATACOM, Mamuju – Bupati Mamuju mengeluarkan surat edaran terkait panduan melaksanakan ibadah di bulan Ramadan, termasuk salat Idul Fitri yang ditiadakan di tengah pandemi korona. Surat tersebut merujuk pada surat edaran Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2020 tentang panduan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah pandemi korona.

Surat tersebut diteruskan dengan edaran yang sama oleh Gubernur Sulbar Nomor 12 Tahun 2020 dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 Tahun 2020. Bupati Mamuju Habsi Wahid menekankan pelaksanaan ibadah puasa tetap dilaksanakan berdasarkan fikih ibadah. Sedangkan sahur dan buka puasa dilakukan individu atau dalam keluarga. Tidak boleh buka bersama atau sahur on the road.

BERITA TERKAIT:
Menag Imbau Umat Jaga Tolerasi selama Ramadan 1445 Hijriah
Pemkot Solo Terbitakan Edaran Larangan Makan Daging Anjing 
Marak Penjualan Daging Anjing, Pemkot Surakarta Siapkan Surat Edaran Larangan
Pernikahan Beda Agama Tidak Dapat Dicatat di Disdukcapil, Kecuali... 
MA Larang Pengadilan Kabulkan Pernikahan Beda Agama

“salat tarawih dilakukan secara individual atau berjamaan bersama keluarga di rumah dan tidak diperkenankan berjamaah di masjid atau musala. Tilawah atau tadarus Al-Quran dilakukan di rumah masing-masing. Buka puasa bersama ditiadakan, baik dilaksanakan lembaga pemerintahan dan swasta mupun di masjid,’ tukas Habsi.

Selain itu, pelaksanaan peringatan Nuzulul Quran dalam bentuk tablig pun ditiadakan, baik lembaga pemerintah maupun swasta.

“Tidak melakukan kegiatan takbiran keliling. Cukup dilakukan di amsjid atau musala dengan menggunakan pengeras suara. Pesantren kilat, kecualii melalui media elektronik dan silaturahmi atau halal bi halal yang lazim dilaksanakan ketika hari raya Idul Fitri bisa dilakukan melalui media sosial, video call, atau video conference,” pungkasnya.