Ventilator Tim Yogya, Siap Diproduksi Massal

Secara umum, keempat tim pengembang ventilator adalah Tim Jogja, Tim ITS, Tim UI, dan Tim ITB yang sedang dalam proses uji fungsi dan uji klinis, serta penjajakan kerja sama industri untuk melakukan produksi skala besar,”

Selasa, 12 Mei 2020 | 11:39 WIB - Kesehatan
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Sleman - Adanya pandemi Korona, membuat sejumlah pakar di Indonesia melakukan rangkaian uji coba serta memproduksi sejumlah peralatan medis guna memenuhi kebutuhan alat medis di Indonesia. 

Salah satu yang giat mengembangkan adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama  PT Yogya Presisi Teknikatama Industri, PT STECHOQ, dan PT Swayasa Prakarsa, mereka bersama-sam membuat Ventilator

BERITA TERKAIT:
Tracing Anggota Keluarga Polisi di Rembang Hasilnya Negatif
17 Vaksin Korona Sudah Masuk Uji Klinis
Kamis Lusa, Dinkes Banyumas Tes Swab Massal
dr Sudarsono: Ibu Risma itu Sangat Istimewa
Semarang dan Demak Masuk Zona Merah

Ventilator buatan tim Yogya tersebut siap diproduksi secara massal. Ventilator tersebut juga telah mengantongi sertifikat produksi, sertifikat merek dagang, dan kerja sama distribusi dengan penyalur alat kesehatan. 

Tim Yogya, menurut Kementerian Perindustrian tinggal melakukan penyelesaian pengurusan izin edar sambil secara paralel menjalani uji fungsi dan uji klinis di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan. 

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi mengungkapkan, pihaknya mendukung penghiliran dan komersialisasi produk-produk riset dan inovasi di sektor industri, termasuk yang saat ini sedang dibutuhkan untuk penanggulangan wabah virus Korona atau Covid-19.

Hal serupa juga dilakukan oleh Kemenperin melalui fasilitasi percepatan produksi, kemudahan bahan baku dan komponen, alat uji dan kalibrasi Ventilator, serta berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk perizinan. 

Sejak April tahun ini, sebut Doddy, rapat koordinasi bersama inisiator Ventilator nasional dan Kemenkes yang diwakili Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK) juga sudah dilakukan. "Secara umum, keempat tim pengembang Ventilator adalah Tim Yogya, Tim ITS, Tim UI, dan Tim ITB yang sedang dalam proses uji fungsi dan uji klinis, serta penjajakan kerja sama industri untuk melakukan produksi skala besar,” tulisnya melalui siaran pers, Senin (11/5/2020).

Tak hanya itu, Riset dukungan guna menanggulangi wabah corona juga dilakukan Kemenperin melalui sejumlah unit litbang di bawah BBPI. Salah satunya rancang bangun alat pelindung diri (APD) jenis face shield untuk tenaga kesehatan yang telah dilaksanakan oleh Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Bandung. 

Berbagai usaha lain juga dilakukan, seperti pengembangan cokelat rempah yang mengandung komponen bioaktif di Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) Makassar yang berguna untuk menambah imunitas. 

Tercatat juga ada pengembangan Kit Rapid Test deteksi Covid-19, dengan metode Lateral Flow Immunoassy oleh Balai Besar Industri Agro (BBIA) di Bogor). Serta pengembangan disposable masker penahan virus berbasis kertas di Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) di Bandung. 

“Kami juga akan melakukan penelitian dan pengembangan Non-PCR test kit untuk mendeteksi Covid-19, yang dilaksanakan oleh oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung,” tutup Doddy.

***

tags: #korona #ventilator #rapid test #covid-19

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI