Korona Mungkin Tidak akan Hilang di Muka Bumi
Virus ini mungkin menjadi virus endemi lainnya di dalam masyarakat dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang,"
Kamis, 14 Mei 2020 | 09:29 WIB - Kesehatan
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, New York - Virus Korona (COVID-19) mungkin tidak akan pernah hilang dan penduduk Bumi harus belajar untuk hidup dengannya hal tersebut dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO juga kembali memperingatkan bahwa tidak ada jaminan pelonggaran pembatasan tidak akan membendung gelombang kedua virus Korona.
BERITA TERKAIT:
Bahaya Rokok Elektrik Bisa Sasar Anak-anak! Banyak Dijajakan di Medsos
Dilarang WHO, Apa Bahaya Vape untuk Kesehatan? Ternyata Tak Jauh Beda dengan Rokok Tembakau
Peredaran Vape di Kalangan Muda Terus Meningkat, WHO Larang Seluruh Negara di Dunia Gunakan Rokok Elektrik
Israel Jadikan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Sebagai Markas, MER-C Surati WHO
WHO Ceritakan Situasi Malam di Gaza: Nakes dan Warga Hidup dalam Gelap dan Ketakutan
Sejumlah negara, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (14/5/2020), mulai melonggarkan pembatasan lockdown yang diberlakukan untuk membatasi penyebaran luas virus Korona. WHO menyampaikan bahwa virus Korona mungkin tidak akan pernah hilang seluruhnya.
Pada akhir tahun lalu Virus Korona pertama kali muncul di Wuhan, China, Lebih dari 4,2 juta orang telah terinfeksi dan menewaskan nyaris 300 ribu orang di seluruh dunia.
"Kita mendapati virus baru masuk ke populasi manusia untuk pertama kali dan oleh karena itu, sangat sulit untuk memprediksi kapan kita akan mengatasinya," kata Direktur Darurat WHO, Michael Ryan, dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, Swiss.
"Virus ini mungkin menjadi virus endemi lainnya di dalam masyarakat dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," lanjutnya.
"HIV belum juga hilang -- tapi kita telah menerima dan menghadapi virus itu," ucap Ryan yang pakar epidemiologi asal Irlandia ini.
Masih ada 'jalan sangat panjang' untuk dunia bisa kembali ke normal, lanjut Ryan. Dia bersikeras menyatakan bahwa negara-negara dunia harus tetap berada di jalurnya.
"Ada beberapa pemikiran ajaib yang muncul bahwa lockdown berhasil dengan sempurna dan membuka kembali lockdown akan berjalan baik. Keduanya sama-sama dipenuhi banyak bahaya," kata Ryan mengingatkan.
Lebih dari separuh populasi dunia berada di bawah lockdown sejak virus Korona muncul. Namun WHO memperingatkan bahwa tidak ada jaminan bahwa melonggarkan pembatasan tidak akan memicu datangnya gelombang kedua virus Corona.
"Banyak negara ingin keluar dengan langkah-langkah berbeda. Tapi rekomendasi kami adalah tetap kewaspadaan setiap negara harus berada di level setinggi mungkin," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Kali Tangerang Gegerkan Warga
28 Maret 2024
Antisipasi Peredaran Makanan Tak Layak Konsumsi, Dinkes Wonosobo Gelar Inspeksi
28 Maret 2024
Gunung Marapi Erupsi, Bandara Minangkabau Hentikan Operasional Sementara
28 Maret 2024
KPK Tetapkan Windy Idol sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang
28 Maret 2024
Rp85 Miliar dari DBHCHT untuk Kesehatan, RSUD Kudus Tambah Ruang ICU
28 Maret 2024
Diimpor Secara Ilegal, Sejumlah Produk Senilai Rp9,3 Miliar Dimusnahkan Kemendag
28 Maret 2024
Pemkab Magelang Adakan GPM di Halaman Kantor Kecamatan Dukun
28 Maret 2024
Ayunkan Celurit di Jatingaleh Semarang, Tersangka Ridwan: Habis Minum Miras, Refleks
28 Maret 2024
Bea Cukai Jateng DIY Dorong Penyerapan 8.000 Tenaga Kerja di Jawa Tengah
28 Maret 2024
Pemerintah Pastikan Jalan Nasional di Jateng Siap Dilintasi Pemudik Lebaran 2024
28 Maret 2024