Survei Indikator Sebutkan Praktik Demokrasi Saat ini Terburuk Sepanjang 16 Tahun ini
Penanganan COVID-19 ini yang jadi korban pertama adalah demokrasi. Baik pendukung Jokowi atau Prabowo sama-sama tidak puas dengan kinerja demokrasi di tengah masa pandemi,”
Senin, 08 Juni 2020 | 14:10 WIB - Politik
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta - Saat ini kepuasaan masyarakat mengenai implementasi demokrasi menurun, hal itu menurut hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Indikator Politik Indonesia.
Hasil survey Indikator Politik Indonesia mengatakan angka demokrasi saat ini turun dibandingkan dengan sebelum pandemi terjadi. Angka demokrasi saat ini berada 45,2 persen.
BERITA TERKAIT:
Mulai 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Menkes: Masih Gratis Sampai Akhit Tahun
Status Sudah Berubah Endemi Covid-19, IDI Imbau Masyarakat Lakukan Hal Ini
Status Berubah dari Pandemi Jadi Endemi, Jokowi: Kalau Kena Covid-19 ya Bayar Sendiri
Sah! Kemenhub Kini Bolehkan Lepas Masker di Kendaraan Umum
Positif Covid-19, Jisoo BLACKPINK Absen Konser di Jepang
Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, mengatakan angka tersebut merupakan angka demokrasi Indonesia yang terburuk dalam 16 tahun terakhir.
“Ini baru sekali dalam 16 tahun demokrasi kita di bawah angka ini. Penanganan Covid-19 ini yang jadi korban pertama adalah demokrasi. Baik pendukung Jokowi atau Prabowo sama-sama tidak puas dengan kinerja demokrasi di tengah masa pandemi,” kata Burhanuddin dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/6).
Dari hasil survei indikator disebutkan, 45,2 persen responden menyatakan cukup puas dengan kinerja demokrasi Indonesia saat ini dan 4,3 persen menyatakan sangat puas. Sementara 32,0 persen menyatakan tidak puas, dan 5,2 persen menyatakan tidak puas sama sekali.
Burhanuddin mengungkapkan, angka kepuasan itu turun 25-26 persen dibandingkan data survei bulan Februari yang angkanya mencapai 75 persen. Meski ada penurunan kepuasan atas demokrasi, masyarakat Indonesia saat ini disebut masih percaya terhadap sistem demokrasi. “Meski kepuasannya menurun mereka tidak hilang imannya terhadap demokrasi sebagai sistem,” ucap Burhan.
Indikator dalam survei ini menggunakan metode survei wawancara melalui telepon dengan simple random sampling. Ada 1.200 responden dari seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei Indikator pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei digelar pada 16-18 Mei 2020 dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Indikator Politik Indonesia telah melakukan survei nasional secara tatap muka pada 4-10 Februari 2020 kepada 1.200 responden dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling (margin of error ±2.9%) pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Beberapa variabel dari survei tatap muka tersebut ditampilkan dalam rilis ini sebagai perbandingan opini publik sebelum wabah Covid-19 merajalela.
***tags: #covid-19 #korona #demokrasi
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Benarkah Jessica Bunuh Mirna? Netizen: Ada yang Janggal
03 Oktober 2023

Kemenpora dan Unwahas Semarang Ajak Mahasiswa Berwirausaha
03 Oktober 2023

BPBD Kota Semarang Cairkan Anggaran BTT Rp 114 Juta untuk Dropping Air Bersih
03 Oktober 2023

Tragis! Lebih dari 100 Lumba-lumba Ditemukan Mati di Amazon Brasil
03 Oktober 2023

Driver Online di Jateng Tuntut Kenaikan Tarif Bawah, dari Rp 3.500 jadi Rp 4.800
03 Oktober 2023

Kejagung Usut Dugaan Korupsi Impor Gula, Zulhas Jadi Tersangka?
03 Oktober 2023

Presiden Jokowi Ungkap Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Kisarannya
03 Oktober 2023

Diperiksa Polisi Soal Judi Online, Amanda Manopo Tahunya Promosikan Game
03 Oktober 2023

Jelang HUT ke-72 Humas Polri, Polres Semarang Kumpulkan 27 Kantong Darah
03 Oktober 2023

Jahat! Dua Pemuda di Bandung Tega Jual Pacar untuk Prostitusi Online
03 Oktober 2023

Napak Tilas Pendidikan Pierre Tendean di Kota Semarang: Alumni SMAN 1 Semarang
03 Oktober 2023