PAD Pariwisata Batang Diperkirakan Turun 40 Persen
Namun, dengan pelaksanaan tatanan hidup normal baru kami berupaya mengejar target retribusi PAD 2020 sebesar Rp3 miliar meski diperkirakan hanya akan tercapai 40 persen,"
Selasa, 09 Juni 2020 | 10:35 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Batang - Pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata menurut Dinas pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, diperkirakan bakal tercapai 40 persen atau Rp1,8 miliar dari target Rp3 miliar karena dampak pandemi COVID-19.
Menurut Kepala Disparpora Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, Senin (8/6/2020), bahwa penutupan sejumlah tempat objek wisata yang dimiliki oleh pemkab yang sudah berlangsung sekitar tiga bulan mengakibatkan target retribusi PAD bakal tidak tercapai.
BERITA TERKAIT:
Gandeng Disporapar Jateng, IJTI Jateng Gelar Lomba Video Instagram Bertema Pariwisata di Jawa Tengah
Lima Fakta Menarik Batapa Indah dan Berkesannya Indonesia
Disporapar Boyolali Gelar Famtrip Pariwisata Boyolali Tahun 2023, Ini Tujuannya
Bentuk Ungkapan Syukur, Pemkab Cilacap dan HNSI Gelar Festival Nelayan
Pemkot Surakarta Segera Bangun Destinasi Wisata Baru
"Namun, dengan pelaksanaan tatanan hidup normal baru kami berupaya mengejar target retribusi PAD 2020 sebesar Rp3 miliar meski diperkirakan hanya akan tercapai 40 persen," ucapnya.
Pemkab Batang memiliki sejumlah objek wisata seperti Kolam Renang Bandar, Kolam Renang Kramat Batang, objek wisata alam Sikembang, Agrowisata Pagilaran Blado, Pantai Jodo, dan arung jeram (River Tubing) Pandansari, Kecamatan Warungasem.
Saat ini, menurutnya, pemkab sedang melakukan simulasi persyaratan yang ditentukan oleh tim kesehatan sebelum objek wisata tersebut dibuka untuk pengunjung.
"Kami akan meminta bantuan tim kesehatan agar kondisi objek wisata bisa memenuhi persyaratan sesuai protokol kesehatan. Setelah disimulasi dan dievaluasi sudah memenuhi syarat protokol kesehatan maka objek wisata bisa dibuka untuk pengunjung," katanya.
Pihaknya, kata Wahyu Budi, belum bisa menentukan kapan jumlah pengunjung objek wisata bakal meningkat karena saat ini sedang menunggu regulasi dari pemerintah dan melihat kondisi memungkinkan hingga pandemi COVID-19 sudah aman.
"Kami masih menunggu perkembangan karena sektor pariwisata bisa memungkinkan menimbulkan wilayah baru penyebaran COVID-19," tutupnya.
***tags: #pariwisata #batang #new normal #korona
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Jahat! Dua Pemuda di Bandung Tega Jual Pacar untuk Prostitusi Online
03 Oktober 2023

Napak Tilas Pendidikan Pierre Tendean di Kota Semarang: Alumni SMAN 1 Semarang
03 Oktober 2023

Kodam IV Diponegoro Gelar Doa Bersama Jelang HUT TNI
03 Oktober 2023

Izinkan Istri Kerja, Denny Caknan Akan Lakukan Ini Jika Bella Bonita Digoda Pria Lain
03 Oktober 2023

Sambangi Beberapa Sekolah, Polresta Banyumas Ajak Siswa Stop Perundungan
03 Oktober 2023

Hore! Jokowi Janjikan "Hujan Bonus" untuk ASN yang Mau Pindah ke IKN, Apa Saja?
03 Oktober 2023

Denny Caknan Ingin Bella Bonita Urus Anak Tanpa Baby Sitter, Warganet: Kasihan Istrinya
03 Oktober 2023

Bandara Semarang Gelar Fashion Show Batik hingga Bazar
03 Oktober 2023

Susi Pudjiastuti Respon Kades Kecam Pandawara Group Bersih-bersih Pantai Loji: Pemdes Bodoh
03 Oktober 2023

Siswa TK PAUD hingga SMP di Kota Semarang Antusias Mengenakan Baju Batik
03 Oktober 2023

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Wilayah Melonguane Sulut
03 Oktober 2023