Khofifah Bagi Motor Trail untuk Daerah yang Mampu Turunkan Status Risiko
Hadiah diberikan kepada lima Kodim dan Lima Polres di Jatim.
Sabtu, 13 Juni 2020 | 16:36 WIB - Kesehatan
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Surabaya - Kepada daerah yang telah berhasil menurunkan status dari zona merah menjadi zona kuning atau berisiko rendah dalam penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa akan diberi hadiah berupa 100 unit motor trail.
Kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Trenggalek, Kota Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lumajang, dan Kota Blitar. Hadiah tersebut diberikan kepada lima Kodim dan lima Polres. Masing-masing Kodim dan Polres memperoleh 10 unit motor trail.
BERITA TERKAIT:
Presiden Jokowi Resmikan 33 Ruas Jalan di Jatim Senilai Rp925 Miliar
10 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jateng Jaringan Jamaah Islamiyah
Kunjungi Rumah Dr Radjiman, Ganjar; Dari Beliau Kita Belajar Tak Ada yang Instan
Presiden Jokowi Resmikan Empat Terminal Tipe A di Jateng-Jatim
Cawapres Mahfud MD Kunjungi Sejumlah Pesantren di Jatim
Risiko kenaikan kasus Covid-19, oleh Pemerintah pusat dibagi menjadi empat zona. Yakni zona merah atau berisiko tinggi, zona oranye atau berisiko sedang, zona kuning yang berisiko rendah dan zona hijau atau tidak terdampak.
"Ini bagian dari apresiasi Pemprov Jatim kepada TNI atau Polri yang sudah kerja keras, bahu membahu memutus mata rantai penularan Covid-19 di Jatim," ucap Khofifah di Surabaya, Sabtu (13/6/2020).
Khofifah mengatakan bukan perkara mudah mengedukasi sekaligus menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melawan Covid-19. Tidak sedikit pula masyarakat yang belum paham apa itu Covid-19 hingga bahaya yang ditimbulkan. Tak heran, banyak yang menyepelekan virus ini.
"Covid-19 ini kan virus baru, sementara kita berburu dengan waktu agar mata rantai penularannya bisa putus. Nah, peran mengedukasi masyarakat inilah yang banyak diperankan oleh para anggota TNI atau Polri. Khususnya, melalui program Kampung Tangguh," katanya.
Khofifah mengatakan, perubahan status zona di lima kabupaten atau kota tersebut menjadi bukti bahwa program Kampung Tangguh berhasil menurunkan kurva penularan Covid-19. Faktor pendorong utama adalah keterlibatan penuh masyarakat berbasis RT-RT yang kemudian direkatkan oleh RW.
"Sehingga rentang kendalinya atau spent of control-nya sangat bergantung kepada Dandim, dan Kapolres sampai dengan babinsa dan babinkabtibmas setempat," ujarnya.
Kepada seluruh jajaran TNI dan Polri di Jatim, diminta Khofifah untuk terus memperkuat dan memperluas kampung tangguh. Misalnya memaksimalkan koordinasi, konsolidasi, dan sinergitas di lini paling bawah.
"Pak Pangdam dan Pak Kapolda sangat ingin mendirikan dan mengembangkan kampung tangguh di Jatim. Menurut data yang disampaikan pak Kapolda saat ini telah berdiri 637 kampung tangguh di Jatim. Hasilnya menunjukkan ada signifikansi dari kampung tangguh terhadap penurunan Covid-19," katanya lagi.
"Ini sekaligus menjadi bagian dari penguatan yang tidak sekadar memasuki transisi menuju new normal, tetapi untuk mengawal ketika pada saatnya kita memasuki new normal yang sebenarnya. Maka mengawal dari kedisiplinan kampung tangguh ini menjadi bagian yang sangat penting," imbuhnya.
Khofifah menjelaskan penguatan kampung tangguh ini, menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan Jatim, dalam menangani pandemi Covid-19.
Berdasarkan data dari infocovid19.jatimprov.go.id per 12 Juni 2020, attack rate atau tingkat serangan Covid-19 di Jatim masih berada pada angka 14,5. Surabaya menjadi wilayah yang paling berisiko dengan attack rate nya mencapai 107,6. Artinya, setiap 100.000 populasi warga Surabaya, sebayak 107 diantaranya berisiko positif Covid-19.
Sedangkan, penambahan kasus positif Covid-19 mingguan di Jatim saat ini mencapai 1.090, sementara jumlah total kasus mencapai 7.213 orang, kasus sembuh 2117 atau 29, 35%, dan kasus meninggal mencapai 588 atau 8,15%.
"Meski sudah penyebaran virus mulai terkontrol, dan mulai banyak zona merah turun menjadi zona kuning di Jatim, maka saya berpesan pada masyarakat, Jatim ini belum aman. Meski sudah masuk transisi new normal, bukan berarti pelonggaran seluas-luasnya, yang kemudian justru membuat euforia di masyarat. Kita harus tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan sehingga tidak ada second wave penularan di Jatim," pesannya.
***tags: #jawa timur #gubernur #korona #covid-19
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Empat Tempat Hiburan Malam di Semarang Disegel Satpol PP
29 Maret 2024
RD Minta Pemainnya Jaga Tren Positif Saat Lawan PSIS
29 Maret 2024
PT Pelni Cabang Semarang Kerahkan Enam Armada Kapal untuk Mudik Lebaran
29 Maret 2024
Rembang Perlu Kerja Keras Turunkan Angka Kemiskinan
29 Maret 2024
Polda Jateng Bagi-bagi Sembako dan Gelar Layanan Kesehatan di Magelang
29 Maret 2024
Membahayakan! Kapolres Pati Imbau Orangtua Tak Belikan Anak Sepeda Listrik
29 Maret 2024
Jelang Lengser, Jokowi Ingin Indonesia Kuasai 61 Persen Saham Freeeport
29 Maret 2024
Perputaran Uang Selama Ramadan dan Lebaran 2024 Diprediksi Tembus Rp157,3 Triliun
29 Maret 2024
99 Napi Nasrani di Lapas Semarang Ikuti Ibadah Paskah
29 Maret 2024
Pria Asal Banyumas Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bergas Semarang
29 Maret 2024