Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Era “New Normal”, Gereja di Yogyakarta Kurangi Nyanyian Saat Ibadah

Pembukaan gereja di Yogyakarta masih menunggu keputusan Keuskupan Semarang

Minggu, 21 Juni 2020 | 15:09 WIB - Ragam
Penulis: Ririn . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Yogyakarta – Menuju era new normal di Yogyakarta pada Juli 2020, beberapa tempat ibadah melakukan persiapan. Di antaranya menyediakan fasilitas cuci tangan, mengukur suhu tubuh, dan membatasi jumlah jemaat di tempat ibadah.

Namun untuk gereja di Yogyakarta, masih belum dibuka. Untuk itu, gereja di Yogyakarta juga bersiap menyambut new normal. Termasuk gereja Kotabaru yang melakukan pembatasan dalam beribadah.

BERITA TERKAIT:
Ini Alasan Film India Selalu Ada Tarian dan Nyanyian
Era “New Normal”, Gereja di Yogyakarta Kurangi Nyanyian Saat Ibadah

nyanyian tetap ada, tapi tidak seluruh bagian. Salam damai tetap ada, tapi berubah bentuknya, yakni tidak bersalaman, melainkan bisa membungkuk tanda hormat atau mengatupkan tangan di dada,” ungkap Vikaris gereja Santo Antonius Kotabaru Romo Thomas Septi Widhiyudana, Minggu (21/6).

gereja dengan daya tamping 2.000 umat ini rencananya akan membatasi jemaat saat beribadah, yakni menjadi 400 orang. Kemudian, jemaat wajib mengenakan masker.

“Sebetulnya yang tidak boleh kita lupakan soal protokol new normal ini adalah hanya soal kita bisa misa atau tidak. Tapi bagaimana kita menjaga keselamatan jiwa umat yang datang ke gereja dan masyarakat pada umumnya,” bebernya.

Kebijakan serupa pun dilakukan gereja Nandan. Lagu pujian dalam ibadah akan dikurangi.

nyanyian hanya minimal saja. Mungkin nantinya cukup Pembuka, Alleluya, Kudus, Penutup. Hanya beberapa saja yang dinyanyikan,” papar RPastur Paroki gereja Santo Alfonsus de Ligouri Nandan Romo Antonius Dodit Haryono.

Selain itu, ia menjelaskan akan dibangun 13 tempat cuci tangan untuk menyambut new normal. Kemudian ibadat mingguan akan dilakukan enam kali dari semula hanya tiga kali.

“(Kapasitas umat dalam gereja saat new normal) sekitar 250 orang. Dengan pembagian Misa enam kali itulah lingkungan-lingkungan dibagi, supaya semua bisa terpantau,” tandasnya.

Terkait pembukaan, gereja di Yogyakarta masih menunggu keputusan Keuskupan Agung Semarang.

***

tags: #nyanyian #ibadah #new normal #gereja #korona

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI