Ganjar Ancam Kasuskan Pembuat SKD Aspal ke Ranah Hukum
Ganjar menyebut penyeretan ke ranah hukum itu karena terkait tindakan pemalsuan data
Selasa, 23 Juni 2020 | 15:59 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengingatkan kepada seluruh calon siswa dan orang tua siswa agar jujur dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2020. Jika ada pemalsuan data, ia tidak segan untuk membawa kasus itu ke ranah hukum.
Ganjar menuturkan, dari laporan Dinas Pendidikan (Disdik) Jateng, banyak calon siswa yang menggunakan SKD (surat keterangan domisili), khususnya di beberapa sekolah favorit di Jawa Tengah.
BERITA TERKAIT:
Kemenag dan ATR Bersinergi untuk Sertifikasi Tanah Masjid
Sebanyak 36.240 Lahan Wakaf Madrasah Dilakukan Akselerasi Sertifikasi, Ini Tujuannya
15 Tahun Tekuni Profesi Notaris, Nurdin Yuniar Widiyanto Bertekad Bantu Warga Urus Sertifikat Tanah dengan Baik
Jokowi Kunjungi Banyuwangi, Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik
Gunakan Kunci Ganda, Pria di Semarang Gasak Sertifikat Rumah hingga BPKB Kendaraan untuk Bayar Utang
"Soal SKD ini, saya minta dicek secara serius mulai sekarang. Saya ingatkan, tolong jangan ajari anak kita untuk tidak jujur. Jangan gunakan SKD Aspal asli tapi palsu karena dia tidak tinggal di situ. Bukan tidak mungkin kalau ini masif (penggunaan SKD Aspal), saya gandeng kepolisian dan penegak hukum karena ini termasuk pemalsuan data," ujar Ganjar usai rapat evaluasi PPDB di ruang kerjanya, Selasa (23/6).
Ganjar memerintahkan Disdik Jateng supaya mengerahkan semua guru yang ada di Jateng guna memvalidasi dan verifikasi. Disdik juga diminta menggandeng Disdukcapil guna memastikan kebenaran SKD itu.
"Didata berapa pendaftar yang pakai SKD, cek semuanya dengan benar. Gandeng Dukcapil untuk melakukan cleansing data supaya ini benar-benar akurat," jelasnya.
Tak hanya menyoroti SKD, Ganjar juga mewanti-wanti adanya penggunaan sertifikat kejuaraan palsu. Ia mengharap Disdik bisa jeli dan teliti dalam proses validasi serta verifikasi itu karena hal terkait dengan integritas.
Ia turut menyoroti soal jalur afirmasi untuk anak tenaga medis yang bertugas dalam penanganan korona. Ganjar menegaskan, jalur tersebut cuma khusus bagi anak tenaga medis saja.
"Jadi kami memfasilitasi pejuang penanganan korona, itu hanya untuk anak tenaga medis, tidak semuanya. Sekarang kan ada yang mengaku dirinya sebagai tim korona dan menggunakan hal itu, kan tidak. Misalnya saya sekarang ini juga masuk tim penanganan korona, tapi ya jangan kemudian saya mendaftarkan anak saya melalui jalur itu," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Jumeri menyatakan bahwa penggunaan SKD banyak terjadi di sekolah-sekolah yang masih dianggap favorit. Pihaknya menegaskan bakal mengecek dengan teliti terkait kebenaran SKD itu. Ia mengaku telah menggelar rapat dengan seluruh jajaran kepala sekolah se-Jateng terkait pengecekan ini.
"Nanti seluruh guru akan ditugaskan untuk mengecek keaslian data. Tak hanya SKD, tapi juga persyaratan lain termasuk sertifikat kejuaraan," kata dia.
***tags: #sertifikat #skd #jalur afirmasi #ppdb #2020
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan di Tangsel
17 Juli 2025

Lima Polisi Teladan Raih Penghargaan Hoegeng Awards 2025
17 Juli 2025

Dukung Semarang Bersih, ADO Gelar Resik-resik di Kusumawardani
17 Juli 2025

Job Fair di USM Diikuti 40 Perusahaan, Upaya Menekan Angka Pengangguran
17 Juli 2025

Pemerintah Indonesia Siapkan Pembangunan Kampung Haji di Tanah Suci
17 Juli 2025

Yanti Ria Anggraeni Pimpin IWAPI Kabupaten Brebes
17 Juli 2025

Kecanduan Narkoba, Preman Ini Palak Sopir untuk Beli Sabu
17 Juli 2025

Wilayah Gunung Kidul Diguncang Gempa Bumi Bermagnitudo 3.0
17 Juli 2025