Ketua Umum PA 212, Slamet Ma'arif. Foto itimewa

Ketua Umum PA 212, Slamet Ma'arif. Foto itimewa

Peserta Aksi Diminta Tes PCR, Ketua PA 212 Bilang Insyaallah Aman

Korlap selalu instruksikan jaga jarak

Kamis, 25 Juni 2020 | 11:27 WIB - Kesehatan
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta - Aksi demo PA 212 dkk yang digelar Rabu (24/6/2020) kemarin, menurut Pakar epidemiologi memiliki potensi besar penularan virus Korona. Massa aksi demo itupun disarankan untuk mengikuti tes polymerase chain reaction (PCR). Namun PA 212 meyakini mereka baik-baik saja.

"Belum ada (rencana Tes PCR). Kami yakin insyaallah aman dan sehat semua, ikhtiar sudah kita lakukan dari penyemprotan disinfektan," kata Ketua PA 212 Slamet Ma'arif kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).

BERITA TERKAIT:
Konser Coldplay di Malaysia Ditolak, Chris Martin Bilang Begini
PA 212 Tolak Coldplay, Pendakwah Habib Jafar: Pertama Kalinya Gue Mau Nonton Konser 
PA 212 Ngotot Tolak Israel, Akmal: Mereka Lolos Kualifikasi
Panitia Reuni 212 Rapat dengan Pemprov DKI Jakarta Hari Ini
Alumni 212 Ingin Reuni di Patung Kuda, Begini Ancang-Ancang Polisi

Koordinator lapangan pada aksi kemarin, kata Slamet, telah meminta peserta menjaga jarak. Slamet berdoa pandemi virus Korona segera berlalu. "Instruksi dari korlap untuk jaga jarak dan pakai masker. Bahkan lewat mobil komando saya sendiri mengingatkan untuk jaga jarak dan pakai masker. Mari kita berdoa semua aman dan sehat dan Korona segera berlalu," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah massa yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR Rabu siang. Menurut Pakar Epidemiologi hal itu berpotensi menjadi klaster Covid-19 baru.

"Mereka berisiko tinggi untuk terinfeksi dan menyebarkan Covid-19. Jadi memang berpontensi besar untuk menjadi klaster baru Covid-19. Apalagi selama aksi mereka tidak melakukan protokol kesehatan, yang pasti sulit dilakukan pasa saat aksi massa," ucap Pakar Epidemiolog FKM UI Iwan Setiawan, Rabu (24/6/2020).

Para peserta, diimbau Iwan, untuk melakukan tes usai berkumpul melakukan aksi. Dia menyebut tes yang dilakukan lebih baik PCR untuk mengetahui secara cepat hasilnya. "Jangan rapid test tapi PCR, rapid test sekarang belum terdeteksi yang terinfeksi, karena antibodi baru terdeteksi di hari ke-10," ujarnya.

Massa yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212, GNPF-Ulama, dan sejumlah ormas Islam menggelar Rabu (24/6) siang. Mereka menuntut RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang merupakan RUU usulan DPR untuk ditarik dari Prolegnas. 

***

tags: #pa 212 #tes pcr #korona #covid-19

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI