Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat memimpin rapat evaluasi penanganan corona mingguan, Senin (3/8/2020) [foto: HOLY/KUASAKATACOM]
Ganjar Terjunkan Tim Dari Pemprov untuk Daerah yang Tak Mau Gelar Tes Masif
"Udah kita cek sendiri. Ternyata hasilnya ada masyarakat yang positif corona," kata Ganjar
Selasa, 04 Agustus 2020 | 09:04 WIB - Kesehatan
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang - Sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah disebut enggan menggelar tes masif untuk mengejar kasus persebaran corona. Pertimbangan citra diri dinilai menjadi penyebab tak maunya kepala daerah tersebut menggelar tes massal kepada masyarakat.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pun bertindak cepat terkait adanya masalah itu. Ganjar membeberkan pihaknya telah menerjunkan tim dari Dinas Kesehatan Jateng ke beberapa daerah untuk menggelar tes massal guna mendeteksi kasus persebaran corona.
BERITA TERKAIT:
Ada Konser Perpisahan Ganjar-Taj Yasin, Besok Jalan Pahlawan Semarang Ditutup
Kepung Kantor Gubernur Jateng, Buruh Jepara Desak Kenaikan UMK 2023
Wijayanto: Wajar Bila DPRD Jateng Tegur Ganjar
Aksi Unjuk Rasa, Puluhan Buruh Minta UMK 2023 Naik
BBM Naik, Demonstran Segel Kantor DPRD dan Gubernur Jateng
"Udah kita cek sendiri. Ternyata hasilnya ada masyarakat yang positif corona," kata Ganjar, kepada para wartawan, seusai memimpin rapat evaluasi penanganan corona mingguan, di Kantor Pemprov Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (3/8/2020) siang.
Dalam kesempatan itu, pria berambut putih tersebut pun mewanti-wanti seluruh kepala daerah agar menggalakkan tes kesehatan. Hal itu menurutnya penting sebagai salah satu upaya menurunkan kasus penularan corona.
"Sekali lagi saya ingatkan kepada para kepala daerah, jangan takut soal citra," tegas Ganjar.
Ganjar menekankan daerah yang sudah mulai menguning atau menuju zona hijau, agar tidak senang dulu.
"Sekarang penambahan ke merah hampir merata di semua daerah," jelasnya.
Ia menuturkan, dari laporan tim ahli penanganan corona, tingkat persebaran corona di Jateng hampir merata. Angka reproduksi efektif atau RT pada minggu ke-31 meningkat dibanding minggu ke-30.
"Peningkatan ini terjadi terus menerus selama empat minggu terakhir. Artinya apa? ini adalah hal serius," terang Ganjar.
Untuk daerah dengan angka reproduksi efektif di atas satu, bertambah enam Kabupaten/Kota dan menjadi 25 Kabupaten/Kota. Dengan hasil tersebut, maka penambahan hampir terjadi di semua daerah. Kabupaten Jepara merupakan salah satu daerah dengan kasus corona tertinggi.
"Daerah tersebut kami pantau terus. Termasuk Solo Raya dan eks karesidenan Kedu yang menjadi perhatian kami. Untuk itu, saat ini kami mengoptimalkan koordinator wilayah di enam eks karesidenan guna membantu menyelesaikan persoalan-persoalan itu," tandasnya.
tags: #gubernur jateng #ganjar #kepala daerah #corona #citra
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
99 Napi Nasrani di Lapas Semarang Ikuti Ibadah Paskah
29 Maret 2024
Pria Asal Banyumas Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bergas Semarang
29 Maret 2024
Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi karena Diduga Mau Perang Sarung
29 Maret 2024
Tersandung Kasus Korupsi Timah, Ini Peran Suami Sandra Dewi
29 Maret 2024
Kenapa Paskah Berkaitan dengan Telur? Ini Penjelasannya
29 Maret 2024
Tujuh Iklan Jadul Tema Puasa Ramadan, Bikin Nostalgia
29 Maret 2024
Daftar Harga Pangan di DIY Hari Ini Jumat 29 Maret 2024
29 Maret 2024
Harga Beras Masih Tinggi, Banjir di Demak Kudus Pengaruhi Pasokan
29 Maret 2024