Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi peternakan babi di dekat Sungai Sroyo, Karanganyar
Sidak di Karanganyar, Ganjar Temukan Pipa Siluman dan Bangkai Babi di Sungai
Sesampainya di Sungai Sroyo, Ganjar mendapati adanya pipa siluman dari salah satu perusahaan. Sedangkan di sungai Bengawan Solo, Ganjar melihat langsung adanya bangkai babi.
Jumat, 07 Agustus 2020 | 12:21 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Karanganyar - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sidak ke sungai Bengawan Solo, di Kabupaten Karanganyar, Kamis (6/8). Sidak itu dilakukan guna memastikan tidak ada pencemaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di daerah bantaran sungai dengan cara membuang limbah ke sungai.
Dengan berbalut buasana beskap dan sarung batik, Ganjar harus menyambangi sungai Bengawan Solo dan sungai Sroyo dengan menyusuri sawah-sawah dan kebun.
BERITA TERKAIT:
Jelang Penetapan UMP, Nana Sudjana Serap Aspirasi Pengusaha dan Buruh
Ganjar Sebut Pimpin Jateng 10 Tahun Tak Terasa; Begitu Cepat
NDX AKA Doakan Ganjar Jadi Presiden RI
NDX AKA Buka Konser Perpisahan Ganjar- Taj Yasin
Ribuan Orang Padati Jatidiri Semarang, Perpisahan dengan Ganjar-Yasin
Sesampainya di sungai Sroyo, Ganjar mendapati adanya pipa siluman dari salah satu perusahaan. pipa itu membuang limbah secara langsung ke sungai. Di lokasi itu juga Ganjar mencium bau tak sedap. Sedangkan di sungai Bengawan Solo, Ganjar melihat langsung adanya bangkai babi.
Sedikit geram dengan adanya temuan itu, Ganjar langsung mendatangi perusahaan sekitar termasuk juga peternak babi. Dengan tegas Ganjar memerintahkan pihak perusahaan dan peternak agar menghentikan pembuangan limbah ke sungai.
" Tadi ada pejabat perusahaan yang mengelak, tapi saya sudah melihat secara langsung di lapangan. Mereka berjanji akan memperbaikinya, dan saya minta laporannya setiap hari," ucap Ganjar.
Dia menuturkan bahwa sidak itu untuk menagih komitmen para perusahaan besar maupun peternak babi yang ada di bantaran sungai Bengawan Solo untuk tidak membuang limbah ke sungai. Komitmen tersebut sebelumnya ditandatangani secara bersama pada Desember 2019 lalu. Batas waktunya sendiri sampai akhir Desember 2020.
Ganjar menyebut peternak babi tak memiliki IPAL sehingga para peternak membuang bangkai babi ke sungai.
"Ini perlu pembinaan agar bisnisnya tetap berjalan, tapi pencemarannya tidak terjadi," sambungnya.
Sementara waktu ini, Ganjar belum mau menegakkan hukum terkait pelanggaran tersebut. Ia hanya akan memberi peringatan terkait perbaikan dan komitmen kepatuhan terhadap IPAL. Meski begitu, tak menutup kemungkinan Ganjar bakal menegakkan hukum apabila pihak-pihak yang sudah diperingatkan tersebut tetap membandel.
Salah seorang peternak babi bernama Haryanto mengakui kesalahannya bahwa masih membuang babi ke sungai.
"Saya mengaku salah. Soalnya saya belum punya IPAL," jelasnya.
Sementara itu, Seorang petinggi perusahaan pembuang limbah ke sungai, Edy menyebut pihak manajemen kantornya akan segera memperbaiki proses pembuangan limbah di perusahannya.
"Laporannya nanti akan kami serahkan," ujarnya.
tags: #gubernur jawa tengah #ganjar #sungai #babi #pipa
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Membahayakan! Kapolres Pati Imbau Orangtua Tak Belikan Anak Sepeda Listrik
29 Maret 2024
Jelang Lengser, Jokowi Ingin Indonesia Kuasai 61 Persen Saham Freeeport
29 Maret 2024
Perputaran Uang Selama Ramadan dan Lebaran 2024 Diprediksi Tembus Rp157,3 Triliun
29 Maret 2024
99 Napi Nasrani di Lapas Semarang Ikuti Ibadah Paskah
29 Maret 2024
Pria Asal Banyumas Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bergas Semarang
29 Maret 2024
Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi karena Diduga Mau Perang Sarung
29 Maret 2024
Tersandung Kasus Korupsi Timah, Ini Peran Suami Sandra Dewi
29 Maret 2024
Kenapa Paskah Berkaitan dengan Telur? Ini Penjelasannya
29 Maret 2024