Ilustrasi penyelenggaraan Tradisi Ya Qawiyyu. Foto: Istimewa.

Ilustrasi penyelenggaraan Tradisi Ya Qawiyyu. Foto: Istimewa.

Meski Pandemi, Tradisi Ya Qowiyyu Klaten Tetap Digelar

Sebaran kue apem yang menjadi puncak perayaan tradisi tersebut ditiadakan guna menghindari persebaran Covid-19.

Sabtu, 12 September 2020 | 05:55 WIB - Budaya
Penulis: Fauzi . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Klaten - Tradisi Ya Qowiyyu di Kecamatan Jatinom, KLaten, Jawa Tengah, tetap digelar di tengah pandemi. Meski begitu, rangkaian tradisi itu diselenggarakan dengan sangat terbatas, di antaranya dengan virtual.

Perbadaan yang menonjol pada tahun ini yaitu ditiadakannya sebaran kue apem yang menjadi puncak perayaan tradisi tersebut. Tujuan ditiadakan sebaran apem tentunya untuk mencegah persebaran Covid-19.

Sebagai informasi, Ya qowiyyu merupakan tradisi tahunan yang digelar saban memasuki bulan Safar. Puncak perayaan digelar dengan sebaran apem di Lapangan Klampeyan tak jauh dari masjid kompleks makam Ki Ageng Gribig.

Tradisi itu terinspirasi dari Ki Ageng Gribig, ulama yang dikenal dengan kesalehannya. Sebaran apem biasa digelar pada puncak tradisi selepas Salat Jumat.
Sebaran Apem Ditiadakan. Bahkan setiap penyelenggaraan, perayaan itu mengundang puluhan ribu pengunjung dari berbagai daerah yang berdesakan demi berebut kue apem yang disebarkan oleh panitia dari tower.

Dalam hal ini, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, menjelaskan tradisi ya qowiyyu tahun ini digelar terbatas oleh panitia dan tanpa sebaran apam secara umum.

“Ada sebaran apem pun itu digelar hanya untuk panitia saja. Jadi untuk kegiatan tradisi tetap berjalan namun sebaran apem yang mengundang kerumunan orang tahun ini ditiadakan,” jelasnya.

Hal senada di sampaikan Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu. Ia memastikan puncak tradisi ya qowiyyu berupa sebaran apem ditiadakan. “Tradisinya tetap ada. Tetapi dari rangkaian itu ada yang ditiadakan yakni sebaran apam. Prinsinya untuk memutus rantai penularan Covid-19 dan agar jangan ada klaster baru,” tuturnya, Jumat (11/9/2020).

Ia menyebut, rangkaian tradisi ya qowiyyu tahun ini direncanakan dibuka pada Kamis (24/9) dan digelar secara sederhana. Puncak acara digelar pada Kamis (1/10/2020) dan Jumat (2/10/2020). Pada Kamis malam, rangkaian tradisi digelar dengan zikir, tahlil, serta doa bersama.

Menghindari kerumunan, nantinya, peserta kegiatan itu terbatas sebanyak 50 orang terdiri dari perwakilan pemkab serta panitia dari pengelola pelestari peninggalan Ki Ageng Gribig (P3KAG). “Ada seremonial sebaran apam tetapi hanya terbatas pengurus,” paparnya.

Selain pembatasan, kegiatan itu bakal disiarkan secara virtual oleh Diskominfo Klaten. Dengan cara tersebut, warga bisa mengikuti rangkaian tradisi tanpa harus pulang kampung ke Jatinom.

Sementara itu, tradisi sebaran apem untuk umum sedianya digelar pada Jumat (2/10/2020) selepas Salat Jumat. Untuk mengantisipasi persebaran Covid-19, tradisi sebaran apem secara umum itu tahun ini ditiadakan.

Meskipun tradisi sebaran apem secara umum ditiadakan, panitia tetap menerima sumbangan apem dari masyarakat. Nantinya, apem yang terkumpul bakal dibagikan ke masyarakat tanpa berebut seperti yang biasanya digelar saat puncak perayaan tradisi itu. “Kue apem nantinya dibagikan bukan disebar. Jadi nanti ada semacam kurir yang membagikan apam. Kalau nanti jumlahnya banyak, kami koordinasikan dengan kepala desa agar dibagikan ke masyarakatnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wahyuni menjelaskan stan UMKM serta pasar malam hingga rangkaian acara lainnya yang meramaikan pekan ya qowiyyu dari awal pembukaan hingga puncak acara untuk tahun ini ditiadakan. “Untuk tahun ini tidak ada penjual UMKM. Semuanya tidak ada dan mulai sekarang sepi,” ujarnya.

Saat pelaksanannya nanti, lanjut Wahyuni, akses menuju kawasan perayaan bakal ditutup. Termasuk jalan-jalan kampung di sekitar lokasi. Hal tersebut untuk mengantisipasi gelombang pengunjung yang tetap berdatangan saat puncak perayaan.

“Kami sudah komunikasikan dengan masyarakat untuk lorong masuk semuanya ditutup serta tidak ada penyelenggaraan secara umum di lokasi. Semuanya sudah diantisipasi dan dijaga betul. Mulai sekarang kami juga terus sosialisasikan ke masyarakat,” pungkasnya.

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI