Polisi bubarkan paksa massa Solo Raya Menggugat, Kamis (8/10), Foto: Istimewa

Polisi bubarkan paksa massa Solo Raya Menggugat, Kamis (8/10), Foto: Istimewa

Tercebur Sumur Saat Dikejar Polisi, Demonstran di Solo Patah Tulang

korban mengaku sebagai buruh.

Jumat, 09 Oktober 2020 | 09:26 WIB - Ragam
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Solo - Seorang demonstran dalam aksi Solo Raya Menggugat terjatuh ke dalam sumur saat melarikan diri dari kejaran polisi, Kamis (8/10) malam. Akibatnya, demonstran itu mengalami luka-luka dan kaki patah tulang.

Diketahui sempat terjadi kericuhan dalam demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Tugu Kartasura, Sukoharjo. Untuk itu, polisi membubarkan massa dengan tembakan gas air mata. demonstran berlarian masuk ke perkampungan dan polisi masih terus mengejar.

BERITA TERKAIT:
Demo di Balaikota Semarang Berujung Ricuh, Polisi Amankan 32 Demonstran
Kerusuhan Prancis, 1.311 Demonstran Diamankan Polisi
Satpam dan Pegawai Unram Diduga Aniaya Demonstran, Polisi Turun Tangan
Tolak Tambang di Parigi Moutong, Satu Demonstran Tewas Tertembak
Tercebur Sumur Saat Dikejar Polisi, Demonstran di Solo Patah Tulang

Hingga akhirnya seorang demonstran terjatuh ke dalam sumur yang berada di lahan kosong warga Dukuh Giringan RT/02 RW/02 Desa/Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Sumur tersebut berupa lubang melingkar tanpa dinding. Lokasinya yang gelap membuat korban tidak mengetahuinya. Warga kemudian segera menolongnya.

"Tadi pas magrib, banyak orang lari masuk kampung, ditembaki polisi. Lalu ada yang teriak minta tolong dari arah lahan kosong itu, ternyata ada yang jatuh ke sumur," ungkap warga setempat Amaluddin, Kamis (8/10).

"Kaki kanannya patah. Tadi tim medis memasang alat ke kakinya, baru dibawa masuk ambulans. Tidak tahu mau dibawa ke rumah sakit mana,” imbuhnya.

Ia menambahkan, korban bukan seorang mahasiswa. "Namanya tidak tahu, tapi tadi saya tanya, orang Baki, Sukoharjo. Katanya bukan mahasiswa, tapi buruh," jelasnya.

Lahan tersebut, kata dia, sudah lama kosong dan tidak diurus pemiliknya. Terkait keberadaan sumur, menurutnya, warga juga banyak yang tidak tahu.

"Warga banyak yang tidak tahu. Tapi memang lahan ini sudah lama kosong. Itu mungkin kedalamannya sampai 10 meter," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengaku pihaknya harus membubarkan paksa aksi. Pihaknya pun masih mengecek penyebab kerusuhan.

“Ada sejumlah anggota kepolisian maupun demonstran yang mengalami luka-luka. Namun pihaknya masih menginventaris datanya,” tutupnya.

***

tags: #demonstran #solo #patah tulang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI