Maksimalkan Layanan, Unika Soegijapranata Miliki Tujuh Inovasi Gen-Z Bagi Mahasiswanya
Saat ini fitur tersebut diyakini bermanfaat untuk memaksimalkan layanan dan memberikan langkah solutif atas permasalahan yang muncul akibat pandemi corona yang belum diketahui kapan akan berakhirnya.
Jumat, 09 Oktober 2020 | 17:15 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang - Pada era yang sudah memasuki revolusi industri 4.0, society 5.0, dan di tengah pandemi corona, semakin membuat banyak pihak di dunia apabila tidak segera beradaptasi atau mendisrupsi kebiasaan-kebiasaan lama, maka berpotensi akan gagap dan tertinggal dalam mengikuti perkembangan zaman terutama dalam hal pemanfaatan teknologi yang berguna bagi kepentingan umat manusia.
Humas Unika Soegijapranata; F Yuwono Agus mengatakan, Unika Soegijapranata sudah cukup lama mempersiapkan diri untuk menjelang era kemajuan teknologi yang merupakan keniscayaan bagi semua perguruan tinggi yang saat ini telah mengalami problem yang sama dalam mengadaptasikan pembelajaran bagi para mahasiswanya di tengah pandemi corona.
“Sebagai tempat belajar, melatih diri, berorganisasi, menimba wawasan maupun menghasilkan prestasi, Unika terus menghasilkan layanan-layanan dan fitur yang mendekatkan diri pada Generasi Z. Hal ini dilakukan agar mahasiswa juga mendapatkan the joy of learning ketika menjalani aktivitas di kampus,” kata Agus, dalam keterangan persnya, Jumat (9/10/2020).
Agus menuturkan, Unika sendiri selama ini telah memiliki tujuh inovasi layanan/ fitur secara daring baik bagi mahasiswa maupun stakeholder lain yang berkepentingan. Saat ini fitur tersebut diyakini bermanfaat untuk memaksimalkan layanan dan memberikan langkah solutif atas permasalahan yang muncul akibat pandemi corona yang belum diketahui kapan akan berakhirnya.
Berikut ini merupakan rangkaian inovasi yang dilakukan oleh Unika berdasarkan data kerjasama dari UPT Kehumasan Unika bersama UPT MSI dan UPT Perpustakaan yang berhasil dicatat.
VR Library. Perpustakaan Unika menyediakan perangkat Virtual Reality (VR) untuk mahasiswa memperoleh pengalaman baru dalam literasi digital dan mencari pustaka di ruang virtual, tidak hanya di dalam ruangan perpustakaan saja.
“Pengalaman baru ini terkoneksi dengan sistem peminjaman perpustakaan, dimana pustakawan siap menyediakan berbagai pustaka yang dipilih oleh mahasiswa di ruang virtual,” ungkapnya.
Augmented Reality (AR) Assistant. Layanan melalui aplikasi smartphone ini bertujuan unutk melihat kemunculan sosok pustakawan yang akan bercerita tentang rangkuman buku yang dicari oleh mahasiswa. Teknologi Augmented Reality (AR) memungkinkan gabungan antara realitas nyata (buku dan rangkumannya) dan realitas digital (sosok pustakawan yang menceritakan rangkuman).
“Untuk mengetahui sosok pustakawannya, mahasiswa dapat mengarahkan kameranya ke sampul buku untuk melihat kemunculan sosok pustakawan yang akan bercerita tentang rangkuman buku tersebut,” sambung Agus.
Holy atau Hologram Library. Layanan ini merupakan sosok virtual yang muncul pada saat mahasiswa masuk ke dalam perpustakaan dan menyapa nama pengunjung secara pribadi serta menginformasikan status peminjaman yang masih ada di perpustakaan.
“Berbeda dengan AR Assistant, mahasiswa tidak perlu menggunakan smartphone untuk melihat sosok virtual ini,” jelas dia.
Vanika atau Virtual Assistant Unika. Layanan tersebut yaitu Teman virtual mahasiswa yang bisa ditanya selama 24-jam terkait berbagai hal. Diantaranya seperti urusan akademik, keuangan, kemahasiswaan, perpustakaan, magang dan lowongan kerja, pertukaran pelajar (dalam dan luar negeri), serta pendaftaran mahasiswa baru.
Gamifikasi dalam Bimbingan Tugas Akhir. Layanan ini memiliki beberapa Fungsi. Selain untuk pencatatan aktivitas bimbingan tugas akhir, Delta (Dokumentasi Elektronik Tugas Akhir) mengajak mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang lebih kaya karena di dalamnya tersimpan fitur Gamifikasi. Setiap aktivitas yang dilakukan mahasiswa akan dihitung poin-nya. Kecepatan, kegigihan, ketekunan, keakuratan, dan penyelesaian seluruh tahapan akan dikumpulkan menjadi skor keseluruhan.
“Mahasiswa lain bisa jadi memiliki skor yang lebih dari mahasiswa lain jika kelima komponen tadi terpenuhi,” terangnya.
Wisuda Virtual berbasis Face Tracking dan Augmented Reality. Agus mengatakan, Wisuda secara tatap muka saat ini belum memungkinkan dilaksanakan pada masa Pandemi corona di sepanjang tahun 2020. Unika pun juga tidak mau me-resiko-kan wisudawan dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Sehingga wisuda virtual diselenggarakan untuk menghasilkan pengalaman wisuda yang mendekati kondisi yang nyata dengan menggunakan teknologi face tracking yang memungkinkan wisudawan serasa berada di lokasi acara dan augmented reality yang melibatkan wisudawan ketika dipindahkan tali toganya secara virtual.
“Penggunaan Augmented Reality juga pada saat bertemu dengan siswa-siswi SMA/SMK/MA pada saat Virtual Expo dan Konsultasi Virtual,” bebernya.
Stela atau Simulator Teknologi Pembelajaran, Ia menjelaskan agar mahasiswa dapat mengeskplorasi berbagai informasi maupun bahan pembelajaran secara virtual, Unika menyediakan booth yang dilengkapi dengan teknologi sensor dan Virtual Reality. Stela juga berfungsi sebagai Customer Service yang akan melayani pertanyaan terkait dengan kebutuhan mahasiswa di gedung tempat kuliah masing-masing mahasiswa.
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Ibu Muda di Palembang Lapor Polisi karena Diajak Check In agar Utang Rp25 Juta Lunas
24 Maret 2023

Harga Cabai Rawit di Pemalang Makin Pedas, Tembus Rp80.000 per Kilo
24 Maret 2023

Pemkab Jepara Taati Larangan Buka Puasa di Kalangan Pejabat dan ASN
24 Maret 2023

PSSI Rilis Lagu Resmi Piala Dunia U-20, Ini Judul Lagu, Pencipta, dan Penyanyinya
24 Maret 2023

Walikota Semarang Perintahkan Satpol PP Cegah Pembagian Takjil di Jalan Raya
24 Maret 2023

Nikahan Saudara Kembar Tiga di Demak, Mirip Karnaval
24 Maret 2023

Viral Detik-detik Wanita Melahirkan di KRL Commuter Line Stasiun Duri
24 Maret 2023

Warga Perlu Tahu! Walikota Semarang Sediakan Empat Titik Berbagi Takjil Buka Puasa
24 Maret 2023