Amien Rais Deklarasikan Partai Ummat, Ini Respon Muhammadiyah Jateng

Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada hasil sidang tanwir yang digelar pada tahun 1998. Dari sidang tanwir itu diputuskan bahwa Muhammadiyah fokus berpolitik bersama PAN.

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 11:59 WIB - Politik
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang - Pada 1 Oktober kemarin, salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien rais mendeklarasikan berdirinya partai barunya yaitu Partai Ummat. Amien yang dikenal sebagai tokoh reformasi itu mendeklarasikan partai barunya dari kanal YouTubenya.

Terkait hal itu, Muhammadiyah yang selalu mendukung PAN pun bereaksi. Salah satunya yaitu Muhammadiyah Jawa Tengah.

BERITA TERKAIT:
Empat Partai Non Parlemen Ini Deklarasi Dukung Agustin- Iswar
Soal Stiker Kampanye Caleg Partai Ummat di Bus Transjakarta, Begini Tanggapan Kemenhub
Viral! Warganet Ini Temukan Stiker Kampanye Caleg Partai Ummat di Bus Transjakarta
Partai Ummat Daftarkan Bacaleg ke KPU Jateng, Nama Besar Amien Rais Diyakini Mampu Dongkrak Perolehan Suara 
Amien Rais Tersenyum Bahagia, Partai Ummat Besutannya Diverifikasi Ulang KPU 

Ketua Majelis Pemberdayaan Muhammadiyah Jateng, AM Jumai mengatakan, sebagai ormas Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada hasil sidang tanwir yang digelar pada tahun 1998. Dari sidang tanwir itu diputuskan bahwa Muhammadiyah fokus berpolitik bersama PAN.

"Dari hasil ihtiar sidang tanwir Muhammadiyah di Kota Semarang itulah (Muhammadiyah Memutuskan bersama) Partai Amanat Nasional (PAN). Mestinya itu difokuskan sebagai bagian corong politik pergerakan dakwah amar Maruf nahi mungkar bagi Muhammadiyah," kata Jumai, di Semarang, Jumat (9/10/2020).

Pihaknya mengklaim tetap memprioritaskan eksistensi PAN sebagai parpol yang lebih dulu direkomendasikan oleh jajaran Muhammadiyah. Prioritas itu akan dipegang teguh dalam kondisi apapun.

"Sehingga munculnya partai baru jangan sampai memperkecil partai yang sudah ada saat ini. Termasuk semisal kalau Partai Ummat dan PAN nanti sama-sama tidak dapat kursi. Kita memilih tetap membesarkan PAN bersama-sama," tegasnya.

Dia menambahkan bahwa respon para pengurus Muhammadiyah dalam menyikapi pendirian Partai Ummat sangat berbeda ketimbang kondisi PAN yang diluncurkan pada Era Reformasi. Jumai menuturkan, hal ini terjadi karena kondisi politik nasional yang berkembang sekarang juga cenderung berbeda jauh.

"Kita sarankan agar apa yang kurang atau menjadi kelemahan PAN sebaiknya diperbaiki dan perlu dievaluasi agar dapat mengembalikan prinsip dasar PAN. Waktu PAN berdiri dapat dukungan dari para tokoh dan akademisi. Kalau Partai Ummat ini masih low respon sekali," tandas Jumai.

***

tags: #partai ummat #muhammadiyah #pan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI