Kolaborasikan Game dan Belajar, Perpustakaan Unika Launching Layanan Stela
Stela itu menyediakan permainan Virtual Reality (VR) literasi Informasi dalam bentuk true and false game, endless run game, dan game sensor tarian tradisional yang merupakan bagian dari game pembelajaran.
Rabu, 14 Oktober 2020 | 14:10 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang - Perpustakaan pada era disruptif perlu memiliki konsep layanan baru yang menarik dan mendorong keterlibatan pengguna, salah satunya membawa konsep permainan ke dalam perpustakaan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala UPT Perpustakaan Unika Soegijapranata Semarang Rikarda Ratih Saptaastuti Ssos.
BERITA TERKAIT:
Kolaborasikan Game dan Belajar, Perpustakaan Unika Launching Layanan Stela
Menurutnya, Memasukkan elemen permainan ke dalam layanan perpustakaan dapat mendorong keterlibatan, motivasi pengguna dan pemustaka untuk melihat perpustakaan sebagai “lingkungan mereka”.
“Termasuk bisa juga mengurangi “image” yang seolah-olah perpustakaan sebagai tempat belajar yang serius dan sepi,” kata Ratih dalam keterangan persnya, Selasa (13/10/2020) malam.
Ratih menuturkan, di Unika sendiri hal itu telah terwujud. Pihaknya, pada Selasa siang kemarin telah melaunching layanan virtual berupa Stela atau Simulator Teknologi Pembelajaran.
Stela itu menyediakan permainan Virtual Reality (VR) literasi Informasi dalam bentuk true and false game, endless run game, dan game sensor tarian tradisional yang merupakan bagian dari game pembelajaran.
“Konten ini akan bertambah seiring dengan perkembangan konten pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemustaka dan hasil dari magang, project, maupun tugas akhir mahasiswa Game Technology Unika Soegijapranata,” jelasnya.
Ia memaparkan, Game pembelajaran tersebut dikembangkan oleh mahasiswa-mahasiswa program Game Technology Unika yang menjalani program magang di perpustakaan. Saat ini booth Stela tersedia di perpustakaan yang dapat digunakan oleh pemustaka dan sivitas akademika untuk bermain sambil belajar.
“Dalam waktu dekat juga akan ditambahkan satu booth lagi di gedung Mikael dengan fitur tambahan yang menunjukkan fungsi teknologi dalam literasi informasi di dalam gedung administrasi itu,” sambung dia.
Ratih menuturkan, Terobosan ini merupakan beberapa usaha yang dilakukan oleh perpustakaan Unika untuk membuat perpustakaan tetap menarik dan tetap menjadi paru-paru pengetahuan di dunia pendidikan. Sebab literasi informasi bisa dilakukan dengan cara-cara baru yang dipahami, familiar, dan dekat dengan generasi muda.
***tags: #stela #unika soegijapranata
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Melerai Perkelahian di Pernikahan, Babinsa di Grobogan Malah Dikeroyok
06 Desember 2023

Dompet Dhuafa dan IHA Terus Gulirkan Bantuan untuk Penyintas Palestina di Mesir
06 Desember 2023

Ada Pendaki Tak Terdata, Kepala SAR Padang Sebut Korban Erupsi Gunung Marapi Mungkin Bertambah
06 Desember 2023

PLN IP Semarang PGU Terus Lakukan Mitigasi untuk Hadapi Land Subsidence di Pesisir Utara Jawa
06 Desember 2023

Korban Erupsi Gunung Marapi yang Teridentifikasi Kini Ada 22 Orang, Ini Daftarnya
06 Desember 2023

Mengukir Kecantikan Ala Dermatologis: 8 Tips Merawat Kulit Saat Liburan
06 Desember 2023

Mentan Amran Dorong Petani Lakukan Tanam Culik, Apa Itu?
06 Desember 2023

Kemensos Gelontorkan Dana Bantuan Sosial Rp5,8 T untuk Jateng
06 Desember 2023

Mengulik Sejarah Tragedi Pesawat Dakota VT-CLA, Refleksi Perjuangan TNI AU
06 Desember 2023

Update Korban Erupsi Gunung Marapi: 23 Pendaki Dinyatakan Tewas, 1 Orang dalam Pencarian
06 Desember 2023

Nana Sudjana: 29 Desa di Jateng Jadi Percontohan Desa Anti Korupsi
06 Desember 2023