Lulu Salsabila Adnani saat menggelar pelatihan untuk anak anak di Dusun Rejosari,  Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

Lulu Salsabila Adnani saat menggelar pelatihan untuk anak anak di Dusun Rejosari,  Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

Gegara Pandemi, Salah Seorang Mahasiswa UIN Walisongo Inisasi Program Kreatifitas Anak

"Bahan yang digunakan untuk pelatihan ini diantaranya, tiga lembar kain flanel warna merah, biru, dan merah muda, pernak-pernik gantungan kunci, gunting, jarum, benang, kain perca, hiasan untuk bros," kata Lulu

Senin, 26 Oktober 2020 | 09:04 WIB - Didaktika
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang - Dampak pandemi corona hampir terasa di seluruh sektor kehidupan, salah satunya pendidikan. Akibat pandemi, sejumlah pelajar di Indonesia mau tidak mau harus mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Salah seorang mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang, Lulu Salsabila Adnani mengatakan, berdasar informasi yang diterima dirinya, PJJ menghilangkan ruang sosial bagi pelajar, utamanya yang masih duduk di bangku sekolah. Hal itulah kemudian yang menggerakkan hatinya untuk membuat para pelajar tetap produktif dan kreatif di tengah pelaksanaan PJJ pada masa pandemi. 

BERITA TERKAIT:
Gegara Pandemi, Salah Seorang Mahasiswa UIN Walisongo Inisasi Program Kreatifitas Anak

Ia yang mengikuti program KKN di Dusun Rejosari,  Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang menginisiasi acara pelatihan membuat gantungan kunci dari flanel dan pembuatan bros dari kain perca. 

"Bahan yang digunakan untuk pelatihan ini diantaranya, tiga lembar kain flanel warna merah, biru, dan merah muda, pernak-pernik gantungan kunci, gunting, jarum, benang, kain perca, hiasan untuk bros," kata Lulu saat gelar pelatihan, pada Minggu (26/10/2020) kemarin. 

Dalam pelatihan itu, ia membebaskan anak-anak untuk membuat gantungan kunci dan bros sebanyak yang mereka inginkan. 

"Ada yang membuat lima buah, tiga buah, dan juga dua buah bros serta gantungan kunci," jelasnya. 

Lulu menuturkan, pelatihan itu mengabiskan waktu sekitar 30 menit. Menurutnya, anak anak pun cepat menangkap penjelasan dari dirinya.

"Saya hanya menjelaskan satu kali dan mereka langsung mempraktekannya," kata dia. 

Ia pun merasa senang ketika melihat anak anak tertawa dan tersenyum lebar membuat kreasi itu. 

Rencananya kegiatan itu akan terus dilakukan untuk mengisi waktu luang anak-anak agar lebih produktif. 

***

tags: #lulu salsabila adnani #pjj #uin walisongo semarang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI