Pengungsi Gunung Merapi di Magelang Disediakan Dua Bilik Asmara
Pengungsi harus menunjukkan KTP dan surat nikah.
Selasa, 17 November 2020 | 12:57 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Magelang - Tempat Evakuasi Akhir Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Jawa Tengah menyediakan dua bilik asmara bagi pengungsi Gunung Merapi.
TEA Deyangan memiliki dua ruang bilik asmara yang masih belum bisa digunakan. Bilik asmara itu berukuran 4x6 meter yang dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi di dalamnya. Tampak di bilik asmara ini belum ada kasurnya. Selain bilik asmara, ada juga ruang laktasi. Baik bilik asmara maupun ruang laktasi hingga saat ini masih belum digunakan.
BERITA TERKAIT:
Pengungsi Gunung Merapi di Magelang Disediakan Dua Bilik Asmara
Kepala Desa Deyangan Risyanto mengatakan, TEA Deyangan menyediakan dua kamar bilik asmara. Dua kamar bilik asmara ini diperuntukkan bagi pengungsi dari warga Desa Krinjing.
"TEA Deyangan itu menyediakan dua kamar bilik asmara khususnya nanti seandainya warga Krinjing turun ke Deyangan itu, seandainya orangnya masih muda-muda kebutuhan biologis tentunya akan dipenuhi oleh tempat yang kita sediakan jadi resmi.
Namun, tentunya harus melihatkan surat nikahnya, jadi suami istri istilahnya di situ tidak boleh sembarangan, makanya nanti ada yang jaga disana di bilik asmara itu," katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (17/11).
Risyanto menjelaskan ada sejumlah syarat bagi warga yang ingin menggunakan bilik asmara. Di antaranya mereka harus menunjukkan KTP dan surat nikahnya. Ruangan itu masih belum bisa digunakan karena proses pembangunannya baru saja rampung. Nantinya ruangan itu, kata Risyanto, akan dilengkapi tempat tidur dan kaca di pintunya diberi gorden.
"Ini kasih kesempatan di sana supaya resmi berhubungan dengan istrinya resmi, tidak istilah sembarangan, kita tentukan surat-suratnya apa, kriterianya apa. Nanti KTP, surat nikah harus dibawa kan gitu, kalau nggak kita kecolongan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto menambahkan, beberapa TEA Gunung Merapi menyediakan bilik asmara. Ada yang diberi nama bilik asmara, ada juga yang namanya bilik cinta. Ruangan ini disediakan untuk pengungsi yang membutuhkan privasi.
"Beberapa di TEA kita memang dipasang. Ada yang diberi nama bilik asmara, ada yang namanya bilik cinta. Pada dasarnya itu untuk para pengungsi yang membutuhkan tempat bersifat privasi, kita sediakan di situ," kata Edy.
Bilik ini, kata dia, menjadi bentuk menerjemahkan cinta atau asmara dalam arti yang positif. Selain menyusui, bisa juga digunakan untuk kepentingan yang bersifat pribadi atau tidak diketahui orang lain.
"Jadi menerjemahkan cinta, asmara itu dalam arti yang positif bahwa bisa juga digunakan untuk kegiatan menyusui bayi atau ada kepentingan yang bersifat pribadi, yang untuk tidak diketahui orang lain, kita sediakan tempatnya. Meskipun tidak tertutup kemungkinan kalau memang dibutuhkan memang disediakan untuk itu," pungkasnya.
tags: #menyediakan dua bilik asmara #tempat evakuasi akhir deyangan #kabupaten magelang
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Kemenkumham Jateng Terus Dampingi Daerah Raih Indeks Reformasi Hukum
28 Maret 2024
Sopir Truk Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di GT Halim
28 Maret 2024
Selenggarakan RUPST dan RUPSLB, WOM Finance Catat Kinerja Positif Sepanjang 2023
28 Maret 2024
12 Ribu Petugas Gabungan Amankan Arus Mudik dan Balik 2024
28 Maret 2024
Sebuah Rumah di Pasar Rebo Hangus Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
28 Maret 2024
KPK dan Pemkot Semarang Terus Koordinasi Pencegahan Korupsi
28 Maret 2024
Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Kali Tangerang Gegerkan Warga
28 Maret 2024
Antisipasi Peredaran Makanan Tak Layak Konsumsi, Dinkes Wonosobo Gelar Inspeksi
28 Maret 2024
Gunung Marapi Erupsi, Bandara Minangkabau Hentikan Operasional Sementara
28 Maret 2024
KPK Tetapkan Windy Idol sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang
28 Maret 2024