Cuaca Ekstrim Masih Terjadi di Pegunungan Tengah Jateng
Berdasarkan hasil analisis BMKG, menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan
Rabu, 25 November 2020 | 18:31 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Cilacap- BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah. Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.
"Kalau melihat data daerah di Jateng yang diberi 'warning' oleh BMKG, saat ini peringatan dini cuaca ekstrem ditujukan untuk wilayah tengah termasuk pegunungan tengah," ucap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu (25/11/2020).
BERITA TERKAIT:
Cuaca Ekstrim Masih Terjadi di Pegunungan Tengah Jateng
Wilayah pegunungan tengah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Rabu (25/11), lanjutnya, di antaranya Kabupaten Banjarnegara dan Temanggung.
Sementara daerah lainnya meliputi Kabupaten Purworejo, Batang, Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Kabupaten Semarang, Klaten dan Sukoharjo.
"Cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Temanggung, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Blora dan Grobogan pada hari Kamis (26/11)," ungkapnya.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, sambungnya, menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi itu, menurutnya diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia yang masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
"Oleh karena itu, hujan dengan intensitas lebat yang kadang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jateng. Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku untuk daerah-daerah tersebut," bebernya.
Masyarakat yang berada di daerah berpotensi terjadi cuaca ekstrem dan bermukim di wilayah rawan longsor maupun banjir, diimbau Teguh agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tersebut saat hujan lebat.
Walau begitu, diingatkan Teguh bagi warga yang daerahnya tidak masuk dalam daftar wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem tetap harus waspada karena saat sekarang mulai memasuki puncak musim hujan.
"Selain itu, pengaruh fenomena La Nina moderat diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Januari, sehingga masih ada potensi peningkatan curah hujan," pungkasnya.
***tags: #cuaca ekstrim masih terjadi di pegunungan tengah #jawa tengah #bmkg
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Terpental Jauh dari Jateng, Laga PSIS vs Persis Digelar di Balikpapan
15 Maret 2024
Minyak Makan Merah Diharapkan Jadi Tren Baru untuk Goreng Makanan
15 Maret 2024
Sudah Tahu Apa itu "Squall Line" yang Bikin Semarang dan Sekitarnya Banjir?
15 Maret 2024
Nekat! Seorang Wanita Selundupkan 25 Gram Sabu ke Lapas Semarang
15 Maret 2024
Sempat Terhenti karena Banjir, Kini Stasiun Tawang Semarang Kembali Beroperasi
15 Maret 2024
Tim SAR Evakuasi 200 Warga Kota Semarang yang Terjebak Banjir
15 Maret 2024
Evakuasi Korban Masih Menjadi Prioritas Penanganan Banjir Kota Semarang
15 Maret 2024
Desa di Sekitar IKN akan Dijadikan Desa Wisata
15 Maret 2024
Hadapi Barito Putera, Sejumlah Pemain Inti PSM Absen
15 Maret 2024