BULOG Luncurkan "Beras Singkong"
Banyak keunggulan dari pangan singkong dan produk turunannya yang dapat menjadi faktor penguat agar pangan singkong dapat diminati oleh masyarakat Indonesia.
Selasa, 15 Desember 2020 | 21:15 WIB - Ekonomi
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Bandung- Perum Bulog meluncurkan produk barunya berupa Beras singkong dengan merek BESITA atau singkatan dari Beras singkong Petani, di Bandung, Selasa (15/12).
Acara launching tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Soni Sulistia Wirawan, Ketua Masyarakat singkong Indonesia (MSI) Arifin Lambaga dan stakeholder terkait lainnya.
BERITA TERKAIT:
Grebek Pabrik Beras Oplosan, Polisi Sita 1.000 Kilogram Beras
Polres Brebes Gelar Gerakan Pangan Murah, Sediakan 100 Ton Beras Terjangkau
Petugas BPS Lakukan Pendataan Gudang di Brebes
Bupati Paramitha Luncurkan Penyaluran CPP untuk Bantuan Pangan Beras Tahun 2025
Bulog Tegal Targetkan Serapan Gabah 90 Ribu Ton di Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan
''BESITA ini sebagai upaya mempromotori dan memfasilitasi pemasaran produk dan hasil olahan singkong petani serta dalam rangka membangkitkan upaya diversifikasi pangan nasional," kata Budi Waseso.
Menurut Budi Waseso potensi Indonesia yang kaya akan produksi singkong harus dimanfaatkan sebagai upaya pemerintah untuk mensukseskan program diversifikasi pangan dimana selama ini Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap beras dan dapat memicu permasalahan ketahanan pangan nasional.
"Produksi lahan singkong Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia dan sangat melimpah di tanah nusantara sehingga membutuhkan suatu gagasan untuk menciptakan alternatif pangan diluar beras. Maka kami melalui kerjasama dengan berbagai pihak telah memulai pengembangan singkong,'' kata Budi Waseso.
Mantan Kepala BNN itu menambahkan Indonesia memiliki potensi singkong yang sangat besar sekitar 85% dari luas singkong dunia yang tersebar di Sumatera, Maluku, Sulawesi, Papua termasuk Jawa dan dengan tingkat produktivitas yang sangat tinggi.
Untuk itu Perum Bulog memposisikan diri sebagai promotor dan fasilitator produk dan hasil olahan singkong untuk mendukung program diversifikasi pangan agar terwujudnya ketahanan pangan. "Kami yakin singkong dapat menjadi alternatif pangan yang menjanjikan dan dapat menjadi kunci ketahanan pangan kedepannya,'katanya.
Dikatakan, banyak keunggulan dari pangan singkong dan produk turunannya yang dapat menjadi faktor penguat agar pangan singkong dapat diminati oleh masyarakat Indonesia.
Dalam mendukung industri singkong di Indonesia, Perum Bulog menggandeng BPPT dan Masyarakat singkong Indonesia (MSI) untuk mengembangkan pangan beras singkong yang bahan baku singkong 80% yang ditepungkan, dicampur dengan tepung tapioka 20% dan dicetak dengan teknologi ekstrusi.
BESITA memiliki kandungan karbohidrat (energi) yang setara dengan beras (padi) sehingga asupan energi tercukupi, memiliki bentuk dan rasa menyerupai beras (padi) sehingga dapat memenuhi selera konsumen.
tags: #bulog #budi waseso #bulog luncurkan beras singkong #singkong
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Polisi Tangkap Pelaku Kasus Produksi Sabun Cair Palsu di Bekasi
16 November 2025
Satpol Jakbar Tangkap Dua Pria Diduga Terlibat Prostitusi Sesama Jenis
16 November 2025
Usut Kasus Suap Pemkab Ponorogo, KPK Amankan Jeep Rubicon dan BMW
16 November 2025
Menag Sebut Butuh Waktu & Penghayatan untuk Memahami Ekoteologi
16 November 2025
Delegasi IIS 2025 Belajar Budaya lewat Karya Seni di Jateng
16 November 2025
Mensos Tegaskan Pentingnya Data untuk Transformasi Sosial di NGO Connect 2025
16 November 2025
Kemkomdigi Gandeng Pelaku Industri Gim untuk Perkuat Pengawasan Anak
16 November 2025
Hari Ini Ribuan Pelari Ramaikan Borobudur Marathon
16 November 2025
Delapan Jenazah Ditemukan dalam Bencana Tanah Longsor di Cilacap
16 November 2025
Kemensos Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Longsor Cilacap
16 November 2025
BAZNAS Dorong Penguatan Kajian Fikih Zakat yang Adaptif di Era Modern
16 November 2025

