PBNU: Hindari Kerumunan, Salat Gaib untuk Kiai Najib Krapyak

KUASAKATACOM, Yogyakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta seluruh pengurus wilayah, cabang, lembaga, badan otonom NU dan pondok pesantren untuk menyelenggarakan salat gaib, pembacaan yasin, dan tahlil untuk almarhum KH R Najib Abdul Qadir. Hal ini untuk menghindari kerumunan.

Hal tersebut tertuang dalam instruksi No. 4095/C.1.34/01/2021 tertanggal 4 Januari 2021. Dalam instruksi tersebut PBNU menyampaikan dukacita atas wafatnya Pengasuh Ponpes Al-Munawwir Krapyak yang juga Rais Syuriyah PBNU KH R Najib Abdul Qadir pada Senin 4/1) kemarin.

BERITA TERKAIT:
Prabowo Rajin Kunjungan Ponpes, Wakil Sekjen PBNU; Boleh Saja tapi Kami Tidak Kasih Karpet Merah ke Pihak Tertentu
PW-PCNU Diminta PBNU Untuk Moratorium Penerbitan Kartanu
Ketum PBNU Sebut Usulan Penundaan Pemilu 2024 Masuk Akal
Soal Desa Wadas, PBNU Siap Bantu Cari Titik Temu
Gus Yahya Minta Kasus Wadas Jangan Dipolitisasi

PBNU menginstruksikan kepada seluruh pengurus wilayah, cabang, lembaga, badan otonom NU dan pondok pesantren di semua tingkatan untuk menyelenggarakan salat gaib, pembacaan yasin dan tahlil untuk almarhum.

Wakil Rois Syuriah PWNU DIY Hilmy Muhammad menyebut perlu  menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari, untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Karena salat gaib tidak harus dilakukan secara berjamaah, tetapi bisa dilaksanakan sendiri-sendiri atau secara jamaah terbatas," ujar Gus Hilmy, Selasa (5/1).

Diketahui, pengasuh Ponpes Al-Munawwir Krapyak Panggungharjo Kapanewon Sewon Kabupaten Bantul KHR Najib Abdul Qodir Munawwir meninggal dunia, Senin kemarin.

Pemakaman janazah cucu pendiri Ponpes Al-Munawwir tersebut rencananya akan dilaksanakan siang ini di pemakaman keluarga Ponpes di Al-Munawwir, Dongkelan Bantul.